> >

Putin Tangguhkan Partisipasi Rusia di Perjanjian Kontrol Nuklir, Tuduh NATO Bantu Serangan Drone

Krisis rusia ukraina | 21 Februari 2023, 19:19 WIB
Ilustrasi. Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan penghormatan pada peringatan Stalingard, Kamis (2/2/2023). Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa pihaknya menangguhkan partisipasi dalam perjanjian kontrol senjata nuklir New START. Perjanjian New START merupakan kesepakatan antara Rusia dan Amerika Serikat (AS) perihal upaya pembatasan dan pengurangan senjata nuklir. (Sumber: Dmitry Lobakin / POOL / TASS)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa pihaknya menangguhkan partisipasi dalam perjanjian kontrol senjata nuklir New START. Perjanjian New START merupakan kesepakatan antara Rusia dan Amerika Serikat (AS) perihal upaya pembatasan dan pengurangan senjata nuklir.

Putin menjelaskan, ia pilih menangguhkan partisipasi dalam New Start karena menuduh AS dan sekutu-sekutu NATO secara terbuka mengumumkan bertujuan meraih kekalahan Rusia di Ukraina.

Baca Juga: Jelang Setahun Invasi Rusia ke Ukraina, AS Tuduh China Kirim Senjata ke Tentara Putin

Putin juga menyebut Rusia harus siap melanjutkan uji coba senjata nuklir jika AS melakukannya. Peluang perlombaan senjata nuklir ini dikhawatirkan akan menghilangkan pelarang tes senjata nuklir global yang berlaku sejak Perang Dingin.

"Mereka ingin menimbulkan 'kekalahan strategis' kepada kita dan pada saat bersamaan ingin mendatangi fasilitas nuklir kita," kata Putin dalam pidato nasional yang disampaikan di Moskow, Selasa (21/2/2023) dikutip Associated Press.

Lebih lanjut, Putin menuduh sekutu-sekutu NATO membantu Ukraina meluncurkan serangan drone ke pangkalan udara Rusia yang memuat pesawat pengebom nuklir strategis.

"Drone-drone yang digunakan itu dipasangi dan dimodernkan dengan bantuan pakar NATO," kata Putin.

"Dan sekarang mereka ingin menginspeksi fasilitas-fasilitas pertahanan kita? Dalam kondisi konfrontasi saat ini, itu terdengar seperti omong kosong," lanjutnya.

Perjanjian New START yang ditandatangani Barack Obama dan Dmitry Medvedev pada 2010 silam membatasi Rusia dan AS untuk menerjunkan maksimum 1.550 hulu ledak nuklir dan 700 rudal serta pengebom nuklir.

Perjanjian itu membolehkan kedua pihak menginspeksi fasilitas nuklir masing-masing untuk memastikan kepatuhan. Rusia dan AS sendiri memperpanjang masa berlaku perjanjian itu pada Februari 2021 silam, setahun sebelum invasi Rusia ke Ukraina.

Meskipun mengumumkan penangguhan New START, Putin mengaku Rusia belum keluar sepenuhnya dari perjanjian tersebut.

Baca Juga: Putih Salahkan Barat dan Ukraina karena Provokasi Rusia: Mereka Memulai Perang!


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Purwanto

Sumber : Associated Press


TERBARU