> >

AS Sebut 30.000 Lebih Tentara Bayaran Rusia dari Kelompok Wagner Terbunuh dan Cedera di Ukraina

Krisis rusia ukraina | 18 Februari 2023, 14:57 WIB
Juru Bicara Pentagon John Kirby. (Sumber: Associated Press)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) menyebut pukulan telak dialami tentara bayaran Rusia dari Kelompok Wagner di Ukraina.

Juru bicara Gedung Putih, John Kirby, mengatakan kelompok tersebut kehilangan pasukan secara signifikan pada pekan ini.

Ia mengatakan lebih dari 30.000 tentara Wagner terbunuh dan cedera sejak perang di Ukraina dimulai.

Dilansir BBC, Sabtu (18/2/2023), Kirby mengatakan pada sepekan terakhir, 9.000 tentara Wagner tewas.

Baca Juga: China dan Rusia Makin Mesra, NATO Minta Negara-Negara Demokrasi Bersatu Hadapi Kediktatoran

Meski kehilangan banyak pasukan, Kelompok Wagner dilaporkan semakin mendekati Bakhmut.

Sejumlah pertempuran sengit terjadi di sebelah timur Bakhmut, di mana tentara bayaran Wagner terlibat dalam usaha Rusia untuk menduduki kota tersebut.

Pasukan Ukraina mengatakan tentara Wagner telah dikirim untuk melakukan serangan besar di beberapa tempat terbuka.

Juru bicara tentara Ukraina pun mengatakan Moskow telah gagal mengevakuasi prajuritnya yang tewas dan terluka, yang berujung pada menumpuknya jasad di beberapa tempat.

Pendudukan atas Bakhmut akan membuat Rusia mencatat kemajuan dalam upayanya mencapai kota-kota Ukraina yang lebih besar di bagian barat seperti Kramatorsk dan Slovyansk.

Meski begitu, Kirby memperkirakan Rusia akan sulit mencapai kemajuan lebih lanjut mengingat mereka baru bisa mencapai Bakhmut setelah berbulan-bulan.

Selain itu, Bakhmut harus dicapai dengan biaya yang sangat besar dan tak berkelanjutan.

Baca Juga: Kisah Osman Enes Basturk, Lahir saat Gempa Golcuk dan Tewas saat Gempa Turki di Gaziantep

Kirby juga mempertanyakan pentingnya kesuksesan militer di kota tersebut.

“Sangat mungkin mereka (Rusia) akhirnya sukses di Bakhmut, tetapi itu tak akan terbukti berharga bagi mereka karena tak memiliki nilai strategis yang nyata,” lanjutnya.

Sementara itu, intelijen Inggris memperkirakan jumlah korban dari pasukan Rusia dan tentara Rusia antara 175.000 hingga 200.000, termasuk korban jiwa yang mencapai 40.000 hingga 60.000.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan tingginya angka kematian tersebut hampir pasti karena penanganan medis yang sangat terbatas.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : BBC


TERBARU