Wajah Putri Kim Jong-un Akan Dicetak di Prangko, Diterbitkan untuk Rayakan Tes Rudal Antarbenua
Kompas dunia | 15 Februari 2023, 16:10 WIBPYONGYANG, KOMPAS.TV - Pemerintah Korea Utara dilaporkan sedang membuat prangko bergambar Kim Ju-ae, putri Kim Jong-un yang belakangan ini ditampilkan ke publik. BUMN pembuat prangko Korea Utara telah menampilkan lima prangko bergambar anak 10 tahun itu pada pekan ini.
Menurut laporan Associated Press, Rabu (15/2/2023), prangko bergambar anak kecil itu akan disirkulasikan mulai Jumat (17/2) mendatang. Penerbitan prangko Kim Ju-ae disebut untuk merayakan tes rudal balistik antarbenua Hwasong-17 pada November 2022 lalu.
Prangko-prangko tersebut akan berisi foto Kim Ju-ae menggandeng tangan Kim Jong-un di samping rudal Hwasong-17, juga ketika Kim Ju-ae berpose di samping ayahnya dikawal tepuk tangan barisan serdadu, beberapa hari usai peluncuran Hwasong-17. Foto-foto ini sebelumnya telah dirilis ke publik.
Baca Juga: Seoul Ragu Kim Jong-un Siapkan Putrinya Menjadi Pemimpin: Hierarki Korea Utara Didominasi Lelaki
Usai tampil pertama kali pada tahun lalu, Dinas Intelijen Korea Selatan menyebut Kim Ju-ae adalah anak kedua Kim Jong-un. Intelijen Seoul pun menduga Kim Jong-un ingin menampilkan bahwa kursi kekuasaan di Pyongyang akan diwariskan ke keluarganya.
Akan tetapi, bukan berarti Kim Ju-ae yang akan mewarisi kekuasaan. Kim Jong-un diyakini punya tiga anak, yang tertua berjenis kelamin laki-laki.
Anak pertama Kim Jong-un tersebut diduga akan dipilih sebagai suksesor oleh ayahnya, kendati Kim sejauh ini baru menampilkan Kim Ju-ae.
Nama Kim Ju-ae sesuai dengan keterangan mantan bintang basket NBA, Dennis Rodman yang pernah mengunjungi Pyongyang pada 2013 silam. Waktu itu, Rodman mengaku bertemu putri Kim Jong-un dan menyebut diktator itu sebagai "ayah yang baik."
Sejak berdiri pada 1948, kepemipinan Korea Utara diwariskan ke anak laki-laki di keluarga Kim. Pyongyang diyakini hanya memiliki sedikit perempuan yang menjadi pejabat tinggi, salah satunya adalah adik Kim Jong-un, Kim Yo-jong.
Duyeon Kim, analis senior dari Center for a New American Security, menyebut terlalu dini untuk berspekulasi mengenai suksesi Kim Jong-un.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Purwanto
Sumber : Associated Press