PBB Sambut Hangat Keputusan Suriah Buka Dua Pintu Masuk Tambahan untuk Bantuan Gempa
Kompas dunia | 14 Februari 2023, 11:22 WIBGriffiths mendesak masyarakat internasional untuk mengatasi kebutuhan kemanusiaan yang mendesak, dengan mengatakan hal itu telah mengecewakan warga dan korban di barat laut Suriah yang “menunggu bantuan internasional yang belum juga tiba.”
Saat jumlah korban gempa 6 Februari terus meningkat, Guterres mengatakan, “memberikan makanan, kesehatan, nutrisi, perlindungan, tempat berlindung, persediaan musim dingin, dan persediaan penyelamat hidup lainnya kepada jutaan orang yang terkena dampak adalah hal yang sangat mendesak.”
Dia menambahkan, “Membuka titik-titik persimpangan ini, bersama dengan fasilitasi akses kemanusiaan, mempercepat persetujuan visa dan memudahkan perjalanan antar titik hubung, akan memungkinkan lebih banyak bantuan masuk lebih cepat.”
Pertemuan Dewan Keamanan PBB diselenggarakan oleh Swiss dan Brasil, yang bertanggung jawab atas misi kemanusiaan Suriah di dewan tersebut.
Perwakilan tetap Swiss untuk PBB, Pascale Baeriswyl, menyebut langkah pemerintah Suriah untuk membuka dua penyeberangan perbatasan "mendorong" dan meminta "implementasi segera".
Baca Juga: Sepekan Usai Gempa, Warga Suriah Merasa Terlupakan: Kami Tak Terima Apapun Kecuali Ampunan Tuhan
Utusan Khusus PBB untuk Suriah Geir O. Pedersen menggarisbawahi pentingnya menghilangkan hambatan apa pun untuk pengiriman bantuan penyelamat jiwa ke Suriah, menambahkan bahwa Uni Eropa dan AS berkomitmen menghilangkan hambatan dalam penyediaan bantuan.
Pada hari Jumat, Departemen Keuangan AS mengeluarkan lisensi enam bulan untuk mengizinkan bantuan terkait gempa yang jika tidak akan dilarang oleh sanksi terhadap Suriah.
Mekanisme lintas batas dibuat tahun 2014 untuk memungkinkan pengiriman bantuan PBB langsung ke daerah-daerah yang dikuasai oposisi di Suriah.
Hukum humaniter internasional mewajibkan semua pengiriman bantuan ke suatu negara harus melalui pemerintah tuan rumah.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Arab News