Arab Saudi Kirim Astronot Perempuan Pertama ke Stasiun Luar Angkasa Internasional ISS
Kompas dunia | 14 Februari 2023, 10:29 WIBRIYADH, KOMPAS.TV - Arab Saudi akan mengirim astronot perempuan pertama dan seorang astronot laki-laki ke Stasiun Luar Angkasa Internasional ISS selama kuartal kedua tahun 2023.
Arab News, Selasa (14/2/2023) melaporkan, astronot Rayyanah Barnawi dan Ali Al Qarni akan bergabung dengan awak misi luar angkasa AX-2, misi astronot swasta kedua Axiom Space ke ISS.
“Langkah tersebut bertujuan memberdayakan kemampuan Saudi dalam penerbangan luar angkasa manusia yang diarahkan untuk melayani umat manusia dan memanfaatkan peluang menjanjikan yang ditawarkan oleh industri luar angkasa”, kata Saudi Press Agency, Senin, (13/2/2023)
Barnawi dan Al-Qarni akan terbang ke ISS dengan pesawat ruang angkasa SpaceX Dragon sebagai bagian dari misi musim semi ini oleh perusahaan ruang angkasa swasta Axiom Space, kata SPA dan Axiom.
Juga di atas kapal AX-2 akan ada Peggy Whitson, mantan astronot NASA yang akan melakukan penerbangan keempatnya ke ISS, dan John Shoffner, seorang pengusaha dari Tennessee yang akan bertugas sebagai pilot, seperti laporan France24, Selasa, (14/2/2023).
Kru AX-2 akan diluncurkan ke ISS dengan roket SpaceX Falcon 9 dari Launch Complex 39A di Kennedy Space Center NASA di Florida.
Baca Juga: Kontes Unta Tercantik Sejagad Digelar di Arab Saudi Berhadiah USD26 Juta, Siapakah Unta Tercantik?
Spaceflight dijadwalkan meluncur dari Amerika Serikat ke Stasiun Luar Angkasa Internasional ISS. Program Penerbangan Luar Angkasa Manusia Arab Saudi mencakup pelatihan dua astronot lain, Mariam Fardous dan Ali Al Gamdi, tentang semua persyaratan misi.
Sebelumnya diluncurkan oleh Saudi Space Commission SSC, Saudi Human Spaceflight Program merupakan kolaborasi dengan perusahaan AS Axiom Space untuk melatih astronot Saudi dan mendukung eksplorasi ruang angkasa SSC.
Misi luar angkasa itu bersejarah karena akan menjadikan Arab Saudi salah satu dari sedikit negara di dunia yang membawa dua astronot berkebangsaan sama ke ISS secara bersamaan.
Ketua Komisi Luar Angkasa Saudi Abdullah Al-Swaha mengatakan kepemimpinan Kerajaan ingin memberikan dukungan tak terbatas untuk program tersebut, yang bertujuan meningkatkan minat lulusan ilmu pengetahuan, teknologi, teknik dan matematika, dan untuk memelihara inovasi dalam ilmu ruang angkasa.
Ini juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Arab Saudi melakukan penelitiannya sendiri, yang akan bermanfaat bagi industri dan bangsa, serta mengembangkan sumber daya manusia dengan menarik bakat-bakat terampil.
CEO SSC Mohammed Al-Tamimi mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada kepemimpinan Saudi untuk mendukung dan memberdayakan komisi tersebut, yang memungkinkan Kerajaan membuat langkah signifikan di sektor luar angkasa.
Baca Juga: Pernah Lihat Astronot Keramas di Luar Angkasa? Simak Video Ini...
Pangeran Saudi Sultan bin Salman, ketua pertama Komisi Luar Angkasa Saudi, punya perbedaan sebagai orang Arab, Muslim, dan bangsawan pertama yang terbang ke luar angkasa.
Seorang mantan pilot Royal Saudi Air Force, Pangeran Sultan terbang dengan misi Pesawat Luar Angkasa STS-51-G Amerika sebagai spesialis muatan pada 17 Juni 1985.
Pemimpin de facto Saudi Putra Mahkota Mohammed bin Salman juga telah berusaha menghilangkan citra keras kerajaan melalui dorongan untuk reformasi.
Sejak naik ke tampuk kekuasaan pada 2017, perempuan diizinkan mengemudi dan bepergian ke luar negeri tanpa wali laki-laki, dan proporsi mereka dalam angkatan kerja meningkat lebih dari dua kali lipat sejak 2016, dari 17 persen menjadi 37 persen.
Pada tahun 2018, Arab Saudi membuat program luar angkasa dan tahun lalu meluncurkan program lain untuk mengirim astronot ke luar angkasa, semua bagian dari agenda Visi 2030 Pangeran Salman untuk diversifikasi ekonomi.
Axiom Space melakukan misi astronot pribadi pertamanya ke ISS pada April 2022. Empat astronot swasta menghabiskan 17 hari di orbit sebagai bagian dari Ax-1.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Arab News/Saudi Press Agency