Jumlah Korban Jiwa Gempa di Turki Lewati 12.000, Erdogan Mengaku Sempat Tak Siap Menghadapinya
Kompas dunia | 9 Februari 2023, 11:51 WIBHATAY, KOMPAS.TV - Jumlah korban jiwa karena gempa dahsyat di Turki telah melewati angka 12.000 orang.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan pun mengaku sempat tak siap dalam menghadapi bencana ini.
Dikutip dari Anadolu Agency, Kamis (9/2/2023), Badan Manajemen Bencana Turki (AFAD) mengungkapkan 12.391 orang terbunuh dan 62.914 luka-luka, karena gempa di Provinsi Kahramanmaras, Senin (6/2/2023).
Sejumlah provinsi di selatan dan timur Turki itu dilaporkan juga terdampak gempa tersebut.
Baca Juga: Bayi 2 Bulan Ditemukan Selamat di Reruntuhan Gedung Gempa Turki, Isap Jempol saat Ditarik Keluar
Antara lain di Gazianetp, Hatay, Osmaniye, Adiyaman, Malatya, Sanliurfa, Adana, Diyarbakir dan Kilis.
Lebih dari 6.000 gedung hancur karena gempa berkekuatan magnitudo 7,8 dan 7,5, yang terjadi kurang dari 10 jam.
Banyaknya korban tewas membuat Erdogan menjadi sasaran oposisi atas lambatnya respons.
Sang presiden pun mengakui pihaknya awalnya tak siap, namun saat ini semuanya sudah berjalan dengan baik.
“Tentu saja, ada kekurangan,” kata Erdogan saat kunjungan ke Hatay, provinsi yang memiliki jumlah kematian tertinggi di negara itu dilansir dari The Guardian.
“Kondisinya jelas terlihat. Tidak mungkin siap menghadapi bencana seperti ini,” tambahnya.
Baca Juga: Dilanda Gempa Parah, Suriah Minta Barat Cabut Blokade: BBM untuk Salurkan Bantuan pun Kami Tak Punya
Banyak warga Turki yang mengeluhkan kurangnya peralatan dan dukungan saat menunggu tanpa daya di samping puing-puing blok apartemen mereka.
Hal itu membuat mereka tak dapat menyelamatkan kerabat dan tetangga yang terjebak di dalam reruntuhan, meski terdengar teriakan minta tolong.
Erdogan pun mengutuk kritikan yang meningkat tentang upaya penyelamatan.
“Ini adalah waktu untuk persatuan, solidaritas. Saya tak bisa menerima orang yang melakukan kampanye negatif untuk kepentingan politik,” lanjut dia.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : Anadolu Agency/The Guardian