Dunia Gerak Cepat Kirim Tim Penyelamat ke Turki dan Suriah, Berpacu Selamatkan Korban Gempa Bumi
Kompas dunia | 7 Februari 2023, 12:41 WIBANKARA, KOMPAS.TV - Berbagai negara dan kelompok bantuan bergegas mengirim personel, dana, dan peralatan untuk membantu upaya penyelamatan di daerah yang dilanda gempa Turki dan Suriah.
Hingga Selasa pagi, (7/4/2023), Associated Press melaporkan korban tewas sudah menembus 4.000 orang sementara ribuan orang diperkirakan masih terjebak di bawah reruntuhan.
Tim penyelamat berpacu dengan waktu untuk mengeluarkan korban selamat dari bawah reruntuhan, yang dikepung udara beku musim dingin di Turki dan Suriah. Berikut sekilas tentang apa yang telah disediakan sejauh ini oleh berbagai negara.
Uni Eropa memobilisasi tim SAR untuk membantu Turki, sementara sistem satelit Copernicus dari Uni Eropa diaktifkan untuk menyediakan layanan pemetaan darurat. Setidaknya 13 negara anggota telah menawarkan bantuan. Uni Eropa mengatakan juga siap menawarkan bantuan ke Suriah melalui program bantuan kemanusiaannya.
Amerika Serikat mengoordinasikan bantuan langsung ke Turki, termasuk tim untuk mendukung upaya pencarian dan penyelamatan korban yang masih tertimpa reruntuhan. Mitra kemanusiaan yang didukung AS juga menanggapi kehancuran di Suriah.
Di California, hampir 100 petugas pemadam kebakaran Los Angeles County dan insinyur struktur, bersama dengan setengah lusin anjing terlatih khusus, dikirim ke Turki untuk membantu upaya penyelamatan.
Tim penyelamat Rusia dari Kementerian Darurat sudah tiba Turki hari Selasa, (7/2/2023). Kantor berita TASS Rusia hari Selasa, (7/2/2023) melaporkan tim penyelamat EMERCOM Rusia sudah tiba di Turki untuk membantu melakukan upaya penyelamatan korban yang masih terjebak di puing-puing setelah gempa bumi.
Menurut seorang koresponden TASS, tiga pesawat Kementerian Darurat Rusia mendarat di bandara di Adana, dua Il-76 dan An-148 yang membawa lebih dari 100 anggota tim penyelamat dan dokter serta sembilan unit peralatan khusus ke zona bencana.
Kelompok tersebut juga termasuk rumah sakit bergerak dari Kementerian Situasi Darurat untuk memberikan bantuan kepada para korban.
Tim Penyelamat Rusia itu dilengkapi dengan alat endoskopi canggih, radar penembus tanah, pencitra termal, perangkat pencari akustik yang memungkinkan untuk mendeteksi korban di reruntuhan pada kedalaman hingga 4,5 m, serta drone untuk memantau situasi dari udara, termasuk kru anjing pelacak untuk empat lokasi kerja. Mereka memiliki pengalaman dalam mencari korban di gedung-gedung yang hancur.
Baca Juga: [Gambar Udara] Proses Penyelamatan Korban Gempa Turki M 7,8 Dari Reruntuhan Gedung
Militer Rusia di Suriah juga sudah mengerahkan 10 unit berjumlah 300 orang yang mulai membersihkan puing-puing dan mencari korban selamat, kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Suriah yang dilanda perang mengajukan permintaan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan semua negara anggota untuk membantu upaya penyelamatan, layanan kesehatan, tempat tinggal dan bantuan makanan. Daerah yang terkena dampak di Suriah terbagi antara wilayah yang dikuasai pemerintah dan kantong terakhir yang dikuasai oposisi negara itu.
Militer Israel mengatakan sedang mengirim tim pencarian dan penyelamatan yang terdiri dari 150 insinyur, personel medis, dan pekerja bantuan lainnya ke Turki.
Israel mengatakan mereka akan memberikan "bantuan segera dalam upaya menyelamatkan nyawa." Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia juga telah menyetujui permintaan bantuan kemanusiaan untuk Suriah, yang diterima melalui seorang pejabat diplomatik. Israel dan Suriah tidak memiliki hubungan diplomatik dan kedua negara telah berperang beberapa kali.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Associated Press