Pesawat Mata-Mata Bukan Praktik Baru dalam Hubungan China-AS, Mengingat Peristiwa Hainan 2001
Kompas dunia | 5 Februari 2023, 17:37 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) digegerkan oleh balon udara yang dikira alat mata-mata China yang terbang di Amerika Utara sejak tengah pekan lalu. Pada Sabtu (4/2/2023) sore waktu setempat, militer AS menembak jatuh balon udara di atas laut.
Pemerintah China tak terima balon udara dari negaranya ditembak jatuh. Beijing bersikeras balon udara itu kepunyaan sipil dan bisa terbang hingga ke AS sekadar akibat kecelakaan.
Insiden balon udara ini membuat hubungan bilateral China-AS semakin kusut. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken membatalkan rencana kunjungan ke Beijing usai balon udara tersebut terlihat di wilayah AS.
Sebaliknya, pemerintahan Xi Jinping tak terima balon udara yang diklaim milik sipil itu ditembak jatuh. Beijing mengancam akan melakukan tindakan balasan.
Sebelum ini, hubungan China-AS pernah tegang gara-gara insiden pesawat mata-mata. Pada 2001 silam, Washington ketahuan mengirim pesawat mata-mata melintasi wilayah China.
Baca Juga: Balon 'Mata-Mata' China Ditembak AS, Beijing Tak Terima dan Ancam Tindakan Balasan
Militer AS kedapatan membawa pesawat mata-mata EP-3 di wilayah udara Pulau Hainan, selatan China pada April 2001 silam. Pesawat mata-mata itu sempat ditahan militer China selama tiga bulan.
Pesawat EP-3 AS yang memuat 24 awak saat itu terpaksa mendarat darurat di Lingshui, Provinsi Hainan, China. Pesawat mata-mata AS dilaporkan rusak usai bertabrakan dengan jet tempur China yang menyergap.
Insiden di Hainan ini terjadi pada 1 April 2001, ketika pesawat EP-3 AS bertolak dari Pangkalan Udara Kadena di Okinaw, Jepang. Pesawat dicegat dua jet tempur J-8 China ketika terbang sekitar 110 kilometer dari daratan Pulau Hainan.
Salah satu J-8 yang dipiloti Letnan Wang Wei menabrak pesawat mata-mata AS. Karena ukuran EP-3 lebih besar dari J-8, jet tempur China terbelah menjadi dua bagian.
Letnan Wang Wei dilaporkan hilang usai kecelakaan, diyakini sudah tewas. Sedangkan EP-3 bisa mendarat darurat dengan selamat kendati rusak parah.
Dinukil dari ABC News 3 Juli 2001, ke-24 kru EP-3 ditahan oleh militer China selama 11 hari. Beijing baru mau membebaskan mereka usai pemerintah George Walker Bush minta maaf atas kematian Letnan Wang Wei.
Sementara itu, pesawat EP-3 AS tidak dibolehkan keluar dari Hainan oleh China. Beijing baru membolehkan pesawat itu kembali ke AS setelah dibongkar.
Pada 3 Juli 2001, badan pesawat mata-mata AS yang telah dibongkar dikembalikan menggunakan dua pesawat Antonov An-124 milik Rusia.
Baca Juga: AS Akhirnya Tembak Balon Mata-Mata China, Jatuh di Laut
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV