Eks PM Israel Ungkap Putin Buat Janji Mengejutkan: Ia Tak akan Bunuh Zelenskyy
Krisis rusia ukraina | 5 Februari 2023, 09:48 WIBTEL AVIV, KOMPAS.TV - Eks Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengungkapkan fakta menarik tentang pembicaraannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Putin sempat berjanji kepadanya di awal perang di Ukraina, bahwa dirinya tak akan membunuh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy.
Pembicaraan tersebut dilakukan Bennett saat bertemu Putin di Moskow, 5 Maret 2022.
Bennett pun mengungkapkan hal tersebut pada rekaman video yang dipublikasikan Sabtu (4/2/2023) kemarin.
Baca Juga: Inggris Latih Tentara Ukraina Operasikan Challanger 2, Zelenskyy Berterima Kasih
“Ia memberikan saya dua konsensi besar,” ujar Bennett mengenai pertemuan tersebut dalam video itu dikutip dari Times of Israel.
“Saya tahu Zelenskyy tengah berada dalam ancaman, berada di bunker. Saya bertanya kepadanya (Putin), ‘apa ia ingin membunuh Zelenskyy?’ Ia mengatakan dirinya tak akan membunuh Zelenskyy,” lanjut Bennett.
Bennett mengatakan dirinya berusaha memastikan apakah Putin berjanji tak akan membunuh Zelenskyy.
Ia pun menegaskan bahwa pemimpin Rusia itu mengatakan hal yang sama, bahwa dirinya tak akan membunuh Zelenskyy.
Bennett pun kemudian menghubungi Zelenskyy setelah bertemu dengan Putin dan mengatakan Presiden Rusia itu tak akan membunuhnya.
“Zelenskyy bertanya kepada saya, ‘Apa Anda yakin?’ Saya mengatakan 100 persen,” lanjutnya.
Bennett kemudian mengungkapkan bahwa dua jam setelah keduanya berbicara, Zelenskyy melakukan selfie di kantornya dan mengatakan dirinya tak takut.
Berdasarkan sejumlah laporan yang tak bisa dikonfirmasikan, sejumlah usaha pembunuhan terhadap Zelenskyy terjadi sejak awal invasi Rusia.
Plot tersebut diyakini melibatkan tentara bayaran dari kelompok Wagner.
Baca Juga: AS Akhirnya Tembak Balon Mata-Mata China, Jatuh di Laut
Bennett pun menambahkan bahwa Putin kala itu setuju tak meminta pelucutan terhadap Ukraina.
Pada saat yang sama, Zelenskyy pun membatalkan desakannya agar Ukraina bergabung dengan NATO.
Namun pada September, Zelenskyy meminta agar Ukraina bisa cepat diterima NATO setelah Rusia mencaplok empat wilayah Ukraina yang tengah mereka duduki.
Bennett pun mengatakan semua yang ia lakukan untuk menjadi mediator, selalu berkoordinasi dengan AS.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : Times of Israel