> >

Tak Terima Dituduh AS Kirim Balon Mata-Mata, Beijing: Ini Upaya Pencemaran Nama Baik China

Kompas dunia | 4 Februari 2023, 18:42 WIB
Diplomat senior China, Wang Yi. (Sumber: Stefani Reynolds/Pool Photo via AP)

BEIJING, KOMPAS.TV - China balik menyerang Amerika Serikat (AS) atas tuduhan balon mata-mata yang membuat heboh sepekan terakhir.

China menyebutkan tuduhan itu merupakan upaya untuk mencemari nama baik negara tersebut.

Sebelumnya, AS menuduh China telah melepaskan balon mata-mata ke wilayahnya.

Balon mata-mata tersebut muncul di Montana, yang merupakan salah satu lokasi dari silo nuklir AS.

Baca Juga: Murka China Kirim Balon Mata-Mata ke Langit AS, Blinken Batalkan Pertemuan dengan Xi Jinping

AS bahkan melaporkan China kembali meluncurkan balon mata-mata kedua yang terbang di Amerika Latin.

China sendiri sumpat mengungkapkan penyesalannya atas masuknya balon tersebut, dan mengatakan balon itu sebenarnya pesawat cuaca yang tak sengaja terhempas hingga AS.

Meski begitu, munculnya balon tersebut membuat hubungan AS dan China semakin memanas.

Pada pernyataannya, Sabtu (4/2/2023), Kementerian Luar Negeri China menegaskan Beijing tak pernah melanggar wilayah dan area udara kedaulatan negara lain.

Dikutip dari BBC, diplomat senior China Wang Yi telah membicarakan insiden tersebut dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Wang Yi menekankan bahwa memelihara saluran komunikasi di semua level sangat penting, dan meminta untuk menanggapi situasi yang tak diperkirakan dengan tenang dan dapat diandalkan.

Baca Juga: Kim Jong-Un Izinkan Tentara Korea Utara Panjangkan Rambut 3 Cm agar Tak Terlihat seperti Tahanan

Ia juga menambahkan Beijing tak akan menerima dugaan yang tak berdasar, dan menuduh beberapa politisi dan media AS menggunakan insiden tersebut sebagai dalih untuk menyerang dan mencoreng China.

Sementara itu, Blinken mengatakan kepada Beijing bahwa kemunculan balon itu jelas melanggar kedaulatan AS dan hukum internasional, serta merupakan aksi tak bertanggung jawab.

Blinken bahkan membatalkan kunjungannya ke Beijing untuk bertemu dengan Presiden China Xi Jinping yang rencananya dilakukan dari 5 hingga 6 Februari 2023.

 

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : BBC


TERBARU