> >

Ekstasi dan Magic Mushroom Segera Jadi Legal di Australia, tapi...

Kompas dunia | 3 Februari 2023, 20:51 WIB
Badan Pengelola Obat-obatan Terapeutik Australia, Jumat (3/1/2023), mengumumkan zat psikedelik MDMA dan psilocybin, yang dikenal sebagai ekstasi dan Magic Mushroom, akan menjadi legal di Australia. Namun hanya untuk alasan medis seperti pengobatan depresi dan stres pasca-trauma. (Sumber: Time/DEA)

CANBERRA, KOMPAS.TV - Badan Pengelola Obat-obatan Terapeutik Australia, Jumat (3/1/2023), mengumumkan zat psikedelik MDMA dan psilocybin yang dikenal sebagai ekstasi dan Magic Mushroom, akan menjadi legal digunakan di negara tersebut.

Namun hanya untuk alasan medis seperti pengobatan depresi dan stres pasca-trauma. 

Psikiater dapat meresepkan dua zat tersebut mulai Juli 2023, demikian keputusan Badan Pengelola Barang-Barang Terapi atau Therapeutic Goods Administration (TGA), setelah menemukan "bukti yang cukup untuk manfaat potensial pada pasien tertentu."

Kedua obat tersebut saat ini merupakan "zat terlarang" dan hanya dapat digunakan dalam uji klinis yang dikontrol ketat.

TGA mengatakan MDMA dan psilocybin ditemukan "relatif aman" ketika diberikan dalam pengaturan medis dan memberikan "keadaan kesadaran yang berubah" yang dapat membantu pasien.

Dr Mike Musker, seorang peneliti kesehatan mental dan pencegahan bunuh diri di University of South Australia, menyambut baik langkah tersebut yang "sudah lama ditunggu".

“Ada banyak orang di masyarakat yang mengalami PTSD (gangguan stres pascatrauma) dan depresi, terutama veteran tentara dan orang-orang yang bekerja di layanan darurat, di mana obat psikiatri standar tidak bekerja dan tidak memberikan kelegaan,” katanya.

Baca Juga: 2 Anggota TNI Tertangkap Pasok Sabu dan Pil Ekstasi dari Malaysia dalam Jumlah Besar

Magic Mushroom. Badan Pengelola Obat-obatan Terapeutik Australia, Jumat (3/1/2023), mengumumkan zat psikedelik MDMA dan psilocybin, yang dikenal sebagai ekstasi dan Magic Mushroom, akan menjadi legal di Australia. Namun hanya untuk alasan medis seperti pengobatan depresi dan stres pasca-trauma. (Sumber: AP Photo)

Dr Musker mengatakan kedua obat itu "mengurangi hambatan" dan dapat membantu orang memproses gambar dan ingatan yang sulit.

Untuk saat ini, penggunaan MDMA dan psilocybin akan dibatasi pada pengobatan depresi dan stres pascatrauma. 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Straits Times


TERBARU