Terungkap, Pelaku Bom Bunuh Diri Masjid Pakistan Menyamar Jadi Polisi dan Dibantu Orang Dalam
Kompas dunia | 2 Februari 2023, 19:15 WIBPESHAWAR, KOMPAS.TV – Pelaku bom bunuh diri yang menewaskan 84 orang di dalam sebuah masjid di sebuah markas polisi di Pakistan mengenakan seragam polisi dan helm saat melakukan serangan itu, kata seorang kepala polisi, Kamis (2/2/2023).
"Mereka yang bertugas tidak memeriksanya karena dia mengenakan seragam polisi," kata Moazzam Jah Ansari, kepala kepolisian provinsi Khyber Pakhtunkhwa, dalam konferensi pers, seperti laporan Straits Times.
"Itu adalah kesalahan keamanan," tambahnya.
Polisi punya "ide yang masuk akal" tentang siapa pengebom itu setelah mencocokkan potongan kepala yang ditemukan di tempat kejadian dengan rekaman CCTV.
"Ada seluruh jaringan di belakangnya," kata Ansari, seraya menambahkan bahwa pengebom itu tidak merencanakan serangan hari Senin di barat laut Peshawar saja.
Ratusan polisi sedang menghadiri salat asar di masjid markas polisi di Peshawar, Pakistan ketika ledakan bom bunuh diri mengguncang, menyebabkan tembok runtuh dan menimpa petugas.
Korban tewas sebelumnya ditetapkan 101, tetapi kemudian direvisi menjadi 84 setelah petugas polisi menyelesaikan pekerjaan penyelamatan.
Pihak berwenang Pakistan sedang menyelidiki bagaimana pelanggaran keamanan besar dapat terjadi di salah satu daerah yang paling dikontrol dengan ketat di kota, yang juga lokasi perumahan intelijen dan biro kontra-terorisme, serta bersebelahan dengan sekretariat daerah.
Baca Juga: Mendagri Pakistan Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri di Masjid Kelompok yang Dibantu Orang Dalam Pemerintah
Ledakan bom itu merupakan serangan paling mematikan di Pakistan dalam beberapa tahun dan yang terburuk sejak kekerasan mulai melonjak lagi di wilayah itu setelah pengambilalihan Kabul oleh Taliban Afghanistan pada 2021.
Pelaku bom bunuh diri di masjid di Kota Peshawar, Pakistan disebut sebagai kelompok terorganisasi yang dibantu orang dalam dari pegawai pemerintah.
Hal itu disampaikan Menteri Dalam Negeri Pakistan Rana Sanaullah Khan, Rabu (1/2). Ia mengatakan, para penyelidik menduga pengebom itu dibantu oleh seseorang dari keluarga pegawai pemerintah yang tinggal di kompleks dekat masjid.
Dia menyebut 97 dari 100 korban tewas adalah anggota polisi dan 27 petugas polisi masih dalam kondisi kritis. Per Kamis (2/2), angka korban tewas direvisi menjadi 84 orang.
Senada, mantan sekretaris dalam negeri yang pernah berbasis di Peshawar, Akhtar Ali Shah, menilai pelaku pengeboman merupakan kelompok yang terorganisasi serta mendapat bantuan orang dalam.
Akhtar menepis ucapan Gubernur Provinsi Khyber Pakhtunkhwa yang beribu kota di Peshawar, Ghulam Ali, yang menyatakan bahwa serangan bom bunuh diri di masjid itu sebagai gangguan keamanan.
"Ini bukan gangguan keamanan, ini pelanggaran keamanan," tegas Akhtar dilansir dari Associated Press, Rabu (1/2).
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Straits Times