> >

Kisah Runtuhnya Sistem Kesehatan Inggris, Pasien Darurat Menunggu 11 Jam hingga Ambulans Datang

Kompas dunia | 1 Februari 2023, 03:05 WIB
Ambulans diluar Royal London Hospital pada 23 Januari 2023. Sistem perawatan kesehatan Inggris yang pernah terkenal, dikenal sebagai NHS, saat ini ambruk ke tingkat krisis karena kurangnya dana dan pemogokan. (Sumber: Anadolu/EPA)

LONDON, KOMPAS.TV - Sistem perawatan kesehatan Inggris yang pernah terkenal, dikenal sebagai NHS, saat ini ambruk ke tingkat krisis karena kurangnya dana dan pemogokan, dengan waktu tunggu ambulans datang ke lokasi pasien hingga 11 jam. 

Juli lalu, Jacqueline Hulbert yang berusia 78 tahun jatuh di rumah dan dibiarkan tergeletak di lantai selama 11 jam menunggu ambulans.

Putranya Mathew Hulbert menyaksikan penderitaannya yang "tidak bermartabat" dan mengumumkan kepada publik untuk menyoroti krisis dalam layanan kesehatan yang didanai negara.

Jacqueline, yang dikenal sebagai Jackie, meninggal karena sepsis dua hari setelah masuk rumah sakit.

Meskipun mungkin tidak ada hubungan langsung antara kematiannya dan penantiannya yang lama untuk ambulans, Mathew berbicara tentang pengalaman keluarganya dengan penyedia kesehatan masyarakat NHS yang dilanda krisis.

Hulbert berbicara di Barwell, sebuah kota kecil 160 kilometer (100 mil) utara London di mana dia menjadi anggota dewan lokal, seperti dikutip Anadolu.

Pria berusia 42 tahun itu mengulangi ceritanya berkali-kali, tetapi dia masih emosional saat mengingat penderitaan ibunya musim panas lalu.

Baca Juga: Jangan Sakit Dulu di Inggris, 15.000 Nakes UGD dan Ambulans Mogok Kerja Tuntut Upah Manusiawi

Seorang perawat sedang melatih tentara yang turun tangan menyusul rencana mogok massal pekerja ambulans darurat di Inggris. (Sumber: AP Photo)

Pada awal 10 Juli, dia dibangunkan pada pukul 4:30 pagi oleh telepon dari dewan lokal, mengatakan ibunya jatuh semalaman dan mengaktifkan alarm darurat yang dia kenakan.

Seorang teman mengantarnya dan mereka memanggil ambulans pada pukul 05:01 pagi

"Seorang paramedis di dalam mobil akhirnya tiba pada pukul 16:00, 11 jam kemudian, dan kemudian memanggil ambulans yang tiba sekitar setengah jam setelah itu," katanya.

"Ibuku kemudian dibawa ke rumah sakit di mana ditemukan sudah terkena infeksi yang berubah menjadi sepsis dan meninggal dua hari kemudian."

Pilihan suram

Mathew tinggal di sisi ibunya selama menunggu, ketika dia tidak bisa dipindahkan karena dia mengeluh sakit di tulang rusuknya dan putranya takut membuat lukanya semakin parah.

Dia memberinya makan dan minum dan terus menelepon nomor darurat 999, untuk menanyakan kapan ambulans akan tiba.

"Itu benar-benar tidak bermartabat," katanya. "Saya merasa sangat terisolasi saat itu karena Anda ingin membantu orang tua Anda. Anda tidak ingin melihat mereka menderita... Dan hanya sedikit yang bisa saya lakukan."

Karena hidupnya tidak dianggap berisiko, kasus ibunya tidak dianggap sebagai prioritas oleh layanan ambulans yang saat itu kelebihan beban kerja.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Anadolu


TERBARU