Perbandingan Tank M1 Abrams Amerika Serikat dan Tank T-14 Armata Rusia dalam Duel di Palagan Ukraina
Krisis rusia ukraina | 30 Januari 2023, 06:50 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Tank M1 Abrams buatan Amerika Serikat yang secara luas dianggap sebagai standar emas tank tempur utama, akan meluncur ke garis depan Ukraina, Presiden Joe Biden mengumumkan minggu lalu.
Namun, T-14 Armata Rusia yang dijuluki "super tank", juga dilaporkan menuju palagan Ukraina dan kedua tank akan berduel sengit di garis depan bersama T-90M Proryv Rusia dan Leopard 2A6 Ukraina, menurut penilaian pertahanan baru-baru ini seperti laporan Newsweek, Sabtu (29/1/2023).
Tank Abrams "adalah tank yang paling mampu di dunia," kata Biden Rabu lalu saat dia mengirim 31 Abrams ke Kiev. Tank itu "mengirim pesan kepada mereka yang menentang Amerika Serikat," tulis Pusat Akuisisi Angkatan Darat AS dalam ringkasan tank tempur utama.
Sementara itu, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menanggapi pengumuman tersebut, yang datang tepat setelah Jerman menjanjikan tank Leopard 2 ke Ukraina, dengan berkomentar bahwa Abrams "akan terbakar seperti yang lainnya" di garis depan.
Juru bicara Pentagon Sabrina Singh mengatakan reaksi dari Moskow bukanlah hal baru, dan Washington, DC, telah "mendengar kalimat itu sebelumnya."
Tetapi tim propaganda negara Rusia dan media di sana langsung mencemooh tank M1 Abrams, ungkap Anton Gerashchenko, penasihat kementerian urusan dalam negeri Ukraina.
"Tanpa hiperbola, Armata mewakili langkah perubahan paling revolusioner dalam desain tank dalam setengah abad terakhir," tulis pejabat yang tidak disebutkan namanya itu dalam makalah pengarahan yang diperoleh The Telegraph Inggris.
Baca Juga: Challenger 2, Leopard 2 dan M1 Abrams Lebih Cepat dari Tank Rusia, Keunggulan Perang Milik Ukraina?
T-14 Armata benar-benar berbeda dari tank tempur utama lainnya dengan menara tak berawaknya, yang mampu mendukung meriam 125mm, kata penilaian tersebut. Awak tank bukannya ditempatkan di dalam kubah namun ditempatkan di "kapsul" lapis baja di dalam lambung tank.
“Untuk pertama kalinya ada kubah tak berawak yang sepenuhnya otomatis, digital, dimasukkan ke dalam tank tempur utama. Dan untuk pertama kalinya awak tank disematkan di dalam kapsul lapis baja di bagian depan lambung,” kata makalah pengarahan itu.
Hal ini meningkatkan survivabilitas untuk tiga anggota awak tank.
Pensiunan Brigadir Angkatan Darat Inggris Ben Barry mengatakan desain menara ini berpotensi menampung senjata kaliber 150mm, yang akan "melampaui senjata dan menembus lapis baja tank NATO yang ada."
Tank M1 Abrams hadir dalam beberapa varian dilengkapi dengan persenjataan 105mm atau 120mm. M1, tergantung pada modelnya, memiliki berat antara 67,6 dan 73,6 ton, dengan kecepatan maksimum 42 mil per jam dan 30 mph bila berpacu lintas alam.
Namun, kedua tank tersebut punya kekurangannya masing-masing. Biden mengatakan M1 Abrams "sangat rumit untuk dioperasikan dan dipelihara."
Dalam perkembangannya, T-14 Armata dengan cepat terkena banyak halangan. Program 11 tahun itu "dirundung penundaan, pengurangan ukuran armada, dan laporan masalah manufaktur," kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam tweet awal bulan ini.
Baca Juga: Jelang Setahun Invasi Rusia, Ukraina bakal Dapat Bantuan 321 Tank
Sebagai tank yang lebih besar daripada banyak tank Rusia yang ada, T-14 menimbulkan masalah logistik yang penyebarannya akan menjadi "keputusan berisiko tinggi bagi Rusia," tambah Kementerian Pertahanan Inggris pada 19 Januari.
Beberapa masalah yang dihadapi T-14 Armata adalah mesin dan sistem pencitraan termal, kata departemen pertahanan Inggris, mengevaluasi bahwa setiap penyebaran T-14 di Ukraina "kemungkinan besar untuk tujuan propaganda."
Produksi "mungkin hanya dalam jumlah kecil," dan komandan Rusia "tidak mungkin memercayai kendaraan dalam pertempuran," kata kementerian itu. AS punya ribuan tank Abrams di gudang.
Dalam berita buruk lebih lanjut untuk T-14, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan dalam penilaian terbaru Rabu lalu bahwa komandan Rusia di Ukraina "enggan menerima tahap pertama T-14 yang dialokasikan untuk mereka karena kendaraan tersebut dalam kondisi yang sangat buruk."
Belum dikonfirmasi apakah Rusia telah mengerahkan T-14 di Ukraina, tetapi Moskow "sangat tidak mungkin" mengirim mereka dalam jumlah berapa pun karena mereka tidak mampu kehilangan apa pun, seperti dilaporkan Newsweek.
Frank Ledwidge, seorang pengacara dan mantan perwira militer yang bertugas di Timur Tengah dan Balkan, mengatakan setiap publisitas seputar kekalahan T-14 Armata di Ukraina akan membahayakan penjualan ekspor yang penting.
"Mereka lebih cenderung hilir mudik di belakang garis kontak," daripada dikerahkan ke jantung konflik, tambahnya.
T-14 Armata dapat memiliki kecepatan tertinggi sekitar 55 mph, berat maksimum 53 ton, dan memiliki sasis yang dapat disesuaikan.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Newsweek