Hujan Deras dan Banjir di Auckland Selandia Baru Makan Korban, Tiga Orang Tewas dan Satu Hilang
Kompas dunia | 29 Januari 2023, 08:04 WIBAUCKLAND, KOMPAS.TV - Setidaknya tiga orang tewas dan satu hilang setelah kota besar di Selandia Baru, Auckland dilanda hujan deras berkepanjangan dan banjir.
Pada Jumat (27/1/2023), Auckland dilaporkan mengalami rekor hari terbasah.
Kota itu dikabarkan menerima 75 persen dari hujan besar biasanya pada musim panas, hanya dalam 15 jam.
Dikutip dari BBC, kondisi darurat diumumkan oleh otoritas, yang tengah berusaha mengatur evakuasi dan banjir yang semakin menyebar.
Baca Juga: Bocah Palestina 13 Tahun Tembak 2 Warga Israel Usai Serangan Sinagog, Ini Janji PM Israel
Perdana Menteri Selandia Baru, Chris Hipkins berterima kasih terhadap layanan darurat atas respons cepat karena bencana itu.
PM yang baru menggantikan Jacinda Ardern itu pun mengunjungi Auckland.
Ia pun mengungkapkan belasungkawa terhadap keluarga korban meninggal karena banjir.
“Kehilangan nyawa menggarisbawahi skala besar dari peristiwa cuaca ini dan sevberapa cepat itu berubah menjadi tragis,” katanya, Sabtu (28/1/2023).
Hujan deras membanjiri bandara, membuat rumah berpindah dan mengakibatkan pemadaman listrik rumah-rumah selama berjam-jam.
Pasukan pertahanan Selandia Baru dimobilisasi untuk membantu evakuasi dan tempat penampungan didirikan di seluruh kota.
Anggota Parlemen dari Partai Hijau dan juga warga Auckland, Ricardo Mennedez March mengatakan area tempat tinggalnya didera banjir dengan cepat.
Baca Juga: Penembakan Massal Kembali Terjadi di Amerika Serikat, 3 Tewas dan 4 Orang Kritis
Ia pun harus segera mengevakuasi diri, namun kemudian ditampung oleh rekannya yang memiliki rumah di dekatnya.
“Ada orang-orang yang sayangnya tak seberuntung itu, komunitas berpenghasilan rendah, penyandang disabilitas dan komunitas migran juga,” tuturnya.
Gambar-gambar di media online memperlihatkan orang-orang terperangkap di air banjir setinggi pinggang dan penyelamat melakukan evakuasi dengan kayak.
Gambar lainnya menunjukkan barang-barang kebutuhan sehari-hari mengambang di lorong-lorong beberapa supermarket yang terendam banjir.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : BBC