Jerman Beri Lampu Hijau, Spanyol dan Belanda Langsung Tawarkan Tank Leopard 2 ke Ukraina
Krisis rusia ukraina | 25 Januari 2023, 21:10 WIBMADRID, KOMPAS.TV - Pemerintah Spanyol menyatakan mereka terbuka untuk menyediakan tank Leopard 2 buatan Jerman ke Ukraina.
Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles mengatakan, setelah Jerman setuju untuk mengirim tank dan mengizinkan sekutu NATO lainnya untuk melakukan hal yang sama.
Kepada Kantor Berita EFE, Rabu (25/1/2023), Robles mengatakan, Spanyol akan bertindak dalam koordinasi dengan sekutu Barat untuk membantu Ukraina menangkis serangan Rusia.
Secara terpisah, Belanda juga menyatakan siap mengirimkan tank tempur ke Ukraina jika diperlukan. “Jika kontribusi dari Belanda membantu, kami siap melakukannya,” kata Perdana Menteri Belanda Mark Rutte kepada penyiar Belanda RTL, Rabu (25/1).
Rutte mengatakan Belanda dapat memilih untuk membeli tank yang saat ini disewa dari Jerman, dan memasoknya ke Ukraina.
Menurut peneliti keamanan dan pertahanan Felix Arteaga dari think-tank Elcano, Spanyol punya 108 tank Leopard 2A4.
Sekitar setengah dari tank-tank ini berada di kantong-kantong Spanyol di Ceuta dan Melilla dan 53 adalah cadangan dan perlu direparasi, kata Arteaga, seraya menambahkan kemungkinan akan memakan waktu beberapa bulan untuk mempersiapkannya.
Jerman mengumumkan rencana mengirimkan tank tempur utama ke Ukraina, begitupula dengan Amerika Serikat yang menyatakan kesiapannya. Keputusan ini disambut pujian Kiev sebagai suatu langkah terobosan yang menentukan. Sementara Moskow mengutuknya dengan menyebut sebagai suatu langkah provokasi yang sembrono.
Baca Juga: Scholz Akhirnya Setuju Kirim Leopard 2 untuk Kiev, Tank Jerman Berlaga Lawan Tank Rusia di Ukraina
Dalam sebuah pernyataan, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan, negaranya akan mengirimkan kompi awal yang terdiri dari 14 tank Leopard 2A6 dari inventaris militernya sendiri. Kemudian, mengizinkan sekutunya untuk mengirim lebih banyak tank dari stok mereka sendiri sampai Ukraina dapat memiliki dua batalion penuh dari mesin perang yang mematikan ini.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : EFE/Straits Times