PBB Umumkan Jumlah Terbaru Korban Warga Sipil Perang Rusia- Ukraina, 7.068 Tewas Sejak Februari
Krisis rusia ukraina | 24 Januari 2023, 12:37 WIBJENEWA, KOMPAS.TV - Sejak serangan bersenjata Rusia terhadap Ukraina 24 Februari 2022 hingga 22 Januari 2023, Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) mencatat 18.483 korban sipil di negara tersebut; terdiri dari 7.068 tewas dan 11.415 terluka, seperti diumumkn situs OHCHR, Selasa, (24/1/2023).
Dari 7.068 orang tewas, terdiri dari 2.800 laki-laki, 1.895 perempuan, 180 anak perempuan, dan 223 anak laki-laki, serta 35 anak kecil dan 1.935 orang dewasa yang jenis kelaminnya belum diketahui.
Ternyata, warga sipil yang jadi korban terbanyak di Ukraina. Mereka yang luka-luka sejumlah 11.415 orang, tertidir dari 2.504 laki-laki, 1.779 perempuan, 241 anak perempuan, dan 330 anak laki-laki, serta 267 anak kecil dan 6.294 orang dewasa yang jenis kelaminnya belum diketahui.
Dari jumlah tersebut, di Donetsk dan Luhansk terdapat 9.903 korban sipil yang terdiri dari 4.121 korban tewas dan 5.782 luka-luka.
Secara lebih detil, di wilayah yang dikuasai pemerintah Ukraina terdapat 7.723 korban warga sipil, terdiri dari 3.622 orang tewas dan 4.101 luka-luka. Di wilayah Donetsk dan Luhansk yang dikuasai pasukan Rusia terdapat 2.180 korban warga sipil yang terdiri dari 488 korban tewas dan 1.681 luka-luka.
Sementara wilayah lain di Ukraina (kota Kiev, Cherkasy, Chernihiv, Ivano-Frankivsk, Kharkiv, Kherson, Kirovohrad, Kyiv, Mykolaiv, Odesa, Sumy, Zaporizhzhia, Dnipropetrovsk, Khmelnytskyi, Poltava, Rivne, Ternopil, Vinnytsia, Volyn, dan Wilayah Zhytomyr), yang berada di bawah kendali Pemerintah Ukraina saat terjadi korban jiwa, tercatat 8.580 korban warga sipil yang terdiri dari 2.947 tewas dan 5.633 luka-luka.
Sebagian besar warga sipil yang menjadi korban, tercatat akibat penggunaan senjata peledak dengan efek area ledakan luas, termasuk penembakan dari artileri berat, sistem roket peluncuran ganda, misil, dan serangan udara.
Baca Juga: Pertempuran di Donetsk Kian Sengit, Zelensky Mengharuskan Warga Sipil Ukraina Lakukan Evakuasi
OHCHR percaya angka sebenarnya jauh lebih tinggi, karena penerimaan informasi dari beberapa lokasi di mana permusuhan yang intens tertunda dan banyak laporan masih menunggu pembuktian.
Ini menyangkut, misalnya, Mariupol (wilayah Donetsk), Izium (wilayah Kharkiv), Lysychansk, Popasna, dan Sievierodonetsk (wilayah Luhansk), di mana diduga banyak korban sipil.
Sementara itu, untuk bulan Januari tahun 2023 ini saja, korban sipil dari 1 hingga 22 Januari 2023 pada kasus individu diverifikasi oleh OHCHR tercatat 504 korban sipil.
Dari jumlah tersebut, 132 tewas (48 laki-laki, 36 perempuan, 4 anak perempuan, 4 anak laki-laki, serta 40 orang dewasa yang belum diketahui jenis kelaminnya); dan 372 terluka (112 laki-laki, 53 perempuan, 7 anak perempuan, 8 anak laki-laki, serta 13 anak kecil dan 179 orang dewasa yang belum diketahui jenis kelaminnya).
Ini termasuk 119 tewas dan 334 luka-luka di 85 pemukiman di daerah (bagian dari daerah), yang berada di bawah kendali Pemerintah ketika terjadi korban jiwa (90 persen dari total); dan 13 tewas dan 38 luka-luka di 5 permukiman di beberapa bagian wilayah Luhansk dan Donetsk yang dikendalikan oleh angkatan bersenjata Rusia dan kelompok bersenjata yang berafiliasi (10 persen dari total).
Dari jumlah tersebut, penyebab jatuhnya korban sipil bulan ini adalah senjata peledak dengan efek area luas sebanyak 123 tewas dan 353 luka-luka, sementara ranjau dan bahan peledak sisa perang menyebabkan 9 tewas dan 19 luka-luka.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/OHCHR/United Nations