> >

Susul Microsoft, Google PHK 12.000 Karyawan, Menambah Maraknya PHK di Sektor Teknologi Dunia

Kompas dunia | 21 Januari 2023, 00:10 WIB
CEO Google, Sundar Pichai. Google hari Jumat, (20/1/2023) mem-PHK 12.000 pekerja, atau sekitar 6% dari tenaga kerjanya, menjadi perusahaan teknologi terbaru yang memangkas staf setelah ledakan ekonomi yang dialami sektor teknologi surut usai pandemi Covid-19. (Sumber: AP Photo)

“Pengeluaran sektor digital menderita, dan pendapatan iklan turun bersamanya,” tulisnya. Baru minggu ini, Microsoft mengumumkan 10.000 PHK atau hampir 5 persen dari tenaga kerjanya.

Amazon mengatakan bulan ini memangkas 18.000 pekerjaan, meskipun itu cuma sebagian kecil dari 1,5 juta tenaga kerjanya, sementara pembuat perangkat lunak bisnis Salesforce memberhentikan sekitar 8.000 karyawan, atau 10 persen dari total jumlah karyawan.

Musim gugur yang lalu, induk Facebook Meta mengumumkan akan melepaskan 11.000 posisi atau 13 persen dari pekerjanya. Elon Musk memangkas pekerjaan di Twitter setelah dia mengakuisisi perusahaan media sosial musim gugur lalu.

PHK itu juga memukul pemain yang lebih kecil. Perusahaan keamanan siber yang berbasis di Inggris, Sophos, memberhentikan 450 karyawan atau 10 persen dari tenaga kerja globalnya.

Platform perdagangan Cryptocurrency Coinbase memangkas 20 persen tenaga kerjanya, sekitar 950 pekerjaan, pada putaran kedua PHK dalam waktu kurang dari setahun.

Ketenagakerjaan di AS mulai tangguh meskipun ada tanda-tanda perlambatan ekonomi, dan ada tambahan 223.000 pekerjaan pada bulan Desember.

Baca Juga: Elon Musk Kirim Ultimatum ke Karyawan Twitter: Kerja Super Keras atau Resign

Logo Twitter di kantor pusat perusahaannya di San Francisco, California, AS, Kamis (27/10/2022). Google hari Jumat, (20/1/2023) mem-PHK 12.000 pekerja, atau sekitar 6% dari tenaga kerjanya, menjadi perusahaan teknologi terbaru yang memangkas staf setelah ledakan ekonomi yang dialami sektor teknologi surut usai pandemi Covid-19. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

Namun sektor teknologi tumbuh sangat cepat selama beberapa tahun terakhir karena meningkatnya permintaan usai karyawan berbagai sektor bekerja dari jarak jauh.

CEO dari sejumlah perusahaan disalahkan karena tumbuh terlalu cepat, namun perusahaan yang sama itu, bahkan setelah putaran terakhir pemutusan hubungan kerja, tetap jauh lebih besar daripada sebelum ledakan ekonomi akibat pandemi dimulai.

"Saya bertanggung jawab penuh atas keputusan yang membawa kita ke sini," tulis Pichai.

Sementara PHK di sektor teknologi adalah "angka yang mengejutkan," efeknya pada pekerjaan industri teknologi "tidak seburuk yang terlihat," kata John Blevins, seorang asisten profesor di sekolah bisnis Universitas Cornell.

“Pekerja yang di-PHK ini akan segera mendapatkan pekerjaan baru,” kemungkinan besar di perusahaan teknologi yang lebih kecil, kata Blevins. “Mereka datang dengan kredensial tinggi dari perusahaan besar ini. Pengetahuan itu akan ditransfer dan benar-benar akan bermanfaat bagi semua orang.”

Dalam pengumuman PHK mereka, Pichai dan CEO Microsoft Satya Nadella menekankan pentingnya memanfaatkan kemajuan mereka dalam teknologi kecerdasan buatan, yang mencerminkan persaingan baru antara raksasa teknologi yang dipicu oleh kemitraan Microsoft yang berkembang dengan start-up Open AI San Francisco.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU