Satu Persen Orang Kaya India Kuasai 40 Persen Total Kekayaan Negara Itu, 350 Juta Orang Kelaparan
Kompas dunia | 17 Januari 2023, 06:30 WIBNEW DELHI, KOMPAS.TV - Sebanyak 1 persen orang terkaya di India memiliki sekitar 40 persen dari total kekayaan negara itu pada tahun 2021.
Temuan ini terungkap berdasarkan sebuah laporan terbaru yang diumumkan pada hari Senin (16/1/2023).
Temuan terbaru itu mengungkapkan disparitas kekayaan yang semakin melebar di negara terpadat kedua dunia itu.
Seperti dilansir Arab News, Senin (16/1/2023), pada tahun 2022, jumlah crazy rich India naik menjadi 166 dari 102 pada tahun 2020, menurut laporan “Survival of the Richest” terbitan Oxfam yang dirilis hari Senin bertepatan dengan dimulainya Forum Ekonomi Dunia tahun ini di Davos, Swiss.
Miliarder India juga mengalami lonjakan kekayaan luar biasa, mencapai 121 persen sejak pandemi Covid-19 dimulai hingga November tahun lalu, menurut laporan suplemen yang dikeluarkan oleh Oxfam India.
“Dari 2012 hingga 2021, 40 persen kekayaan yang diciptakan di India hanya dimiliki oleh 1 persen populasi dan hanya 3 persen kekayaan yang jatuh ke 50 persen terbawah,” kata laporan itu.
Jumlah orang India yang kelaparan meningkat menjadi 350 juta orang tahun lalu dari 190 juta pada 2018, dengan kelaparan yang meluas disebutkan sebagai penyebab 65 persen kematian di antara anak-anak berusia di bawah lima tahun pada 2022.
Baca Juga: Ekonom INDEF: gara-gara Oligarki, Aset 4 Orang Terkaya di RI setara Harta 100 Juta Rakyat Miskin!
Total populasi India adalah sekitar 1,4 miliar jiwa. Kompilasi data terbaru menunjukkan “kenyataan yang serius,” kata CEO Oxfam India Amitabh Behar.
“Ini menjadi cermin bagi negara dan dunia tentang kenyataan yang menghancurkan bahwa (India) benar-benar menjadi negara yang hanya untuk orang kaya,” kata Behar kepada Arab News.
Behar menyerukan "tindakan segera dan konkret", memperingatkan bahwa tingkat ketidaksetaraan yang melonjak akan memiliki konsekuensi politik dan sosial yang "sangat besar".
“Saya bahkan akan mengatakan bahwa kita sedang melihat krisis besar,” katanya. “Tingkat ketidaksetaraan ini sungguh keterlaluan dan tidak berkelanjutan.
“Pemerintah harus mengubah kebijakannya, karena jika tidak, tidak ada keraguan jalan yang ada saat ini akan membawa kita pada bencana dan meningkatnya ketidaksetaraan.”
Sebanayak 1 persen teratas dunia meraih hampir dua pertiga dari USD42 triliun kekayaan baru yang diciptakan sejak tahun 2020, kata Oxfam dalam laporan globalnya, yang hampir dua kali lipat jumlah uang yang diperoleh dari gabungan 99 persen sisanya.
Kekayaan miliarder meningkat sebesar USD2,7 miliar per hari, kata laporan itu.
Baca Juga: 10 Orang Terkaya di Dunia 2022, Elon Musk Disalip Bos Luis Vuitton
Di India, kekayaan orang terkaya di negara itu, Gautam Adani, naik 46 persen tahun 2022.
Namun orang India yang miskin dikenai pajak lebih banyak, sedangkan orang kaya mendapat manfaat dari pembebasan pajak.
Sekitar 64 persen total pajak barang dan jasa di negara itu berasal dari separuh populasi terbawah, kata laporan itu, sementara hanya 3 persen berasal dari 10 persen teratas.
Laporan Oxfam, bagaimanapun, gagal menangkap realitas situasi di India, kata ekonom Arun Kumar.
“Kesenjangan pendapatan jauh lebih besar daripada yang tercermin dalam penelitian ini,” kata Kumar kepada Arab News, seraya menambahkan angka yang dilaporkan tidak mencerminkan sumber pendapatan lain, seperti yang diperoleh secara ilegal.
Kumar mengatakan ketimpangan kekayaan menunjukkan perbedaan pendapatan yang meningkat di India, yang mungkin menyebabkan ekonomi lebih lambat.
“Kesenjangan pendapatan menyebabkan kekurangan permintaan dalam perekonomian,” kata Kumar. "Konsekuensinya adalah ekonomi akan melambat."
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Arab News