> >

Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht Mundur Usai Hujan Kritik Urusan Ukraina dan Anggaran

Krisis rusia ukraina | 17 Januari 2023, 02:05 WIB
Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht mengumumkan pengunduran dirinya Senin (16/1/2023) menyusul hujan kritik dan serangkaian kesalahan langkah, sementara departemennya mengarahkan proyek besar-besaran modernisasi militer negara dan mengawasi perluasan pengiriman senjata ke Ukraina . (Sumber: AP Photo)

Jerman memberikan dukungan substansial kepada Ukraina dalam beberapa bulan terakhir, termasuk howitzer, senjata antipesawat self-propelled Gepard dan yang pertama dari empat sistem rudal permukaan-ke-udara IRIS-T.

Baca Juga: Giliran Jerman akan Kirim Tank Angkut Pasukan dan Sistem Rudal Pertahanan Udara Patriot ke Ukraina

Tank pertahanan udara Gepard buatan Jerman yang diberikan kepada Ukraina. Jerman akan terus menimbang setiap langkah dengan hati-hati dan berkonsultasi dengan sekutunya soal pengiriman senjata lebih lanjut ke Ukraina, kata Kanselir Olaf Scholz, Jumat (13/1/2023). (Sumber: Ukraine Army)

Tetapi para kritikus, beberapa di dalam koalisi pemerintahan Jerman, telah lama mengeluhkan keragu-raguan Scholz untuk meningkatkan bantuan. Lambrecht dibayangi masalah ini oleh kanselir, yang membuat sebagian besar pengumuman penting.

Lambrecht saat itu adalah wakil Menteri Keuangan Scholz sebelum diangkat menjadi menteri kehakiman pada tahun 2019. Dia juga menjadi menteri untuk keluarga dan perempuan pada bulan-bulan penutupan pemerintahan Kanselir Angela Merkel saat itu.

Dia dihormati dalam peran itu tetapi secara luas dipandang sebagai salah satu mata rantai terlemah pemerintah Scholz di Kementerian Pertahanan.

Departemen yang terkenal berat ini punya sejarah reputasi menteri yang makin menurun.

Pentingnya departemen pertahanan makin meningkat seiring serangan Rusia ke Ukraina. Itu mendorong Scholz untuk mengumumkan dana khusus 100 miliar euro untuk meningkatkan militer Jerman, Bundeswehr, yang menderita selama bertahun-tahun karena diabaikan dan khususnya karena peralatan yang menua dan tidak berfungsi dengan baik.

Bulan lalu, Lambrecht menepis anggapan bahwa pemerintah terlalu lamban dalam mendorong pengeluarannya. Dia mengatakan para pejabat bergerak cepat tetapi "proyek semacam itu harus dinegosiasikan dengan hati-hati - ini adalah uang pajak."

Baca Juga: Geger Rencana Kudeta Bersenjata di Jerman, 25 Orang Ditangkap, Diduga Berencana Serbu Parlemen

Jerman akan terus menimbang setiap langkah dengan hati-hati dan berkonsultasi dengan sekutunya soal pengiriman senjata lebih lanjut ke Ukraina, kata Kanselir Olaf Scholz, Jumat (13/1/2023). (Sumber: AP Photo)

Lambrecht juga menuai kritik karena komunikasi yang buruk, dimulai dengan pengumuman pada Januari 2022 bahwa Jerman akan mengirimkan 5.000 helm militer ke Ukraina sebagai "sinyal yang sangat jelas bahwa kami mendukung Anda".

Pada bulan April, dia membawa putranya yang berusia 21 tahun dalam penerbangan helikopter militer, yang menjadi perhatian publik ketika dia memposting foto di Instagram yang ternyata diambil sendiri oleh menteri.

Kementeriannya mengatakan dia mengajukan izin dan membayar sendiri biayanya, tetapi para kritikus mengatakan itu menunjukkan penilaian yang buruk.

Pesan video Tahun Baru amatiran di akun Instagram pribadinya memicu seruan oposisi baru untuk pencopotan Lambrecht sementara kesabaran sekutu politik makin habis.

Video tersebut menunjukkan Lambrecht yang nyaris tak terdengar berbicara dengan latar belakang kembang api Malam Tahun Baru yang keras di jalan Berlin.

“Perang berkecamuk di tengah-tengah Eropa,” katanya. “Dan yang berhubungan dengan itu bagi saya adalah banyak kesan khusus yang dapat saya peroleh - banyak, banyak pertemuan dengan orang-orang hebat yang menarik.”

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU