Malaysia Pertimbangkan Setop Ekspor Minyak Kelapa Sawit ke Uni Eropa, Ini Alasannya
Kompas dunia | 16 Januari 2023, 10:24 WIBBagaimana reaksi pasar?
Patokan berjangka minyak sawit mentah Bursa Malaysia belum bereaksi terhadap proposal Malaysia, meskipun beberapa pedagang mengatakan mereka melihatnya sebagai sinyal bearish.
Beberapa di industri kelapa sawit melihat larangan yang diusulkan sebagai reaksi spontan yang akan merugikan sektor tersebut, dan yang lain memuji Malaysia karena mengambil langkah tersebut.
Malaysia mengatakan akan membahas dengan Indonesia kemungkinan larangan dan strategi lain untuk mengatasi langkah-langkah Uni Eropa, karena keduanya sepakat meningkatkan kerja sama untuk memerangi "diskriminasi" terhadap komoditas tersebut.
Bagaimana cara Malaysia menghentikan ekspor ke Uni Eropa?
Belum jelas apakah Malaysia sedang mempertimbangkan larangan langsung ekspor ke Uni Eropa atau akan memilih memberlakukan tarif.
Bagaimana dengan ekspor minyak sawit Malaysia ke Eropa?
Uni Eropa menyumbang 9,4 persen volume ekspor Malaysia tahun 2022. Data Dewan Minyak Sawit Malaysia menunjukkan ekspor ke blok beranggotakan 27 negara itu telah menurun sejak 2015.
Pada 2022, ekspor Malaysia ke Uni Eropa turun 10 persen dari tahun sebelumnya menjadi 1,47 juta ton. Itu adalah penurunan 40 persen dari 2,43 juta ton pada tahun 2015.
Asosiasi Biodiesel Malaysia tahun lalu mendesak pejabat industri untuk berdamai dengan penurunan pengiriman biofuel berbasis kelapa sawit ke Uni Eropa.
Ke mana lagi ekspor minyak sawit Malaysia bisa pergi?
Industri kelapa sawit menyumbang sekitar 5 persen ekonomi Malaysia. Malaysia dalam beberapa tahun terakhir secara aktif menjajaki pasar baru untuk mengimbangi kerugian dari menurunnya penjualan ke Eropa, termasuk membuka pasar baru di negara-negara pengimpor pangan di Timur Tengah, Asia Tengah dan Afrika Utara.
Namun, beberapa perusahaan minyak sawit Malaysia yang terdaftar secara publik terlanjur mendirikan kilang di Eropa dan larangan ekspor akan mengganggu operasi mereka.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Straits Times