> >

Rusia Serang Kiev dengan Rudal Jarak Jauh, Hantam Fasilitas Energi

Krisis rusia ukraina | 14 Januari 2023, 20:15 WIB
Kiev yang berkabut hari Sabtu, (14/1/2023). Serangkaian ledakan mengguncang Kiev hari Sabtu pagi (14/1/2023) dan beberapa menit kemudian sirene serangan udara mulai meraung saat serangan rudal di ibu kota Ukraina sedang berlangsung. (Sumber: AP Photo)

KIEV, KOMPAS.TV — Serangkaian ledakan mengguncang Kiev hari Sabtu (14/1/2023) pagi, dan beberapa menit kemudian sirene serangan udara mulai meraung saat serangan rudal di ibu kota Ukraina sedang berlangsung.

Infrastruktur penting di Kiev menjadi sasaran, kata wakil kepala kantor kepresidenan Ukraina, Kyrylo Tymoshenko, melalui Telegram seperti laporan Associated Press, Sabtu (14/1).

Sebuah objek infrastruktur tak dikenal dihantam di kota itu dan layanan darurat beroperasi di lokasi serangan, kata administrasi militer kota Kiev.

Walikota Kiev Vitali Klitschko mengatakan, ledakan terdengar di distrik Dniprovskyi, daerah perumahan di tepi kiri Sungai Dnieper.

Klitschko juga mengatakan, pecahan rudal jatuh di area bukan perumahan di distrik Holosiivskyi di tepi kanan, dan kebakaran terjadi di sebuah gedung. Tidak ada korban yang dilaporkan sejauh ini.

Belum jelas apakah beberapa fasilitas di Kiev menjadi sasaran atau hanya yang dilaporkan terkena. Ibu kota Ukraina belum pernah diserang rudal sejak malam Tahun Baru, 1 Januari 2023.

Di wilayah Kiev yang terpencil, sebuah bangunan tempat tinggal di Desa Kopyliv dihantam, dan jendela rumah di dekatnya pecah, kata Tymoshenko.

Sebanyak 18 rumah pribadi rusak di wilayah tersebut, menurut Gubernur daerah Oleksii Kuleba. “Ada atap dan jendela yang rusak,” namun tidak ada korban jiwa, kata Kuleba dalam unggahan Telegram. Dia menambahkan bahwa kebakaran telah diatasi di "fasilitas infrastruktur kritis" di wilayah tersebut.

Baca Juga: Rusia Tuduh Ukraina bakal Gunakan Senjata Kimia untuk Lawan Tentara Putin

Kementerian Pertahanan Rusia hari Jumat,(13/1/2023) menyatakan pasukannya berhasil menguasai Soledar, kota tambang garam yang strategis di timur Ukraina yang lama menjadi fokus pertempuran sengit antara kedua belah pihak. Soledar berada dekat Bakhmut, salah satu kota yang akan sengit diperebutkan. (Sumber: RIA Novosti)

Sebelumnya pada hari Sabtu, dua rudal Rusia menghantam Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, lapor gubernur wilayah Kharkiv.

Oleh Syniehubov mengatakan pasukan Rusia menembakkan dua rudal S-300 ke kawasan industri Kharkiv. Serangan itu menargetkan "fasilitas energi dan objek industri Kharkiv dan wilayah (terluar)," kata Syniehubov.

Tidak ada korban yang dilaporkan, tetapi pemadaman listrik darurat di kota dan pemukiman lain di wilayah itu mungkin terjadi, kata pejabat itu.

Serangan itu terjadi di tengah laporan yang saling bertentangan tentang nasib kota tambang garam Soledar yang diperebutkan dengan sengit, di timur Ukraina yang diperangi.

Rusia mengeklaim bahwa pasukannya telah merebut kota itu, sebuah perkembangan yang akan menandai kemenangan langka bagi Kremlin setelah serangkaian kemunduran yang memalukan di medan perang.

Otoritas Ukraina dan Presiden Volodymyr Zelensky bersikeras perlawanan di Soledar terus berlanjut.

Moskow menggambarkan pertempuran untuk kota tersebut dan kota terdekat Bakhmut sebagai kunci untuk merebut wilayah timur Donbas, yang terdiri dari sebagian wilayah Donetsk dan Luhansk yang diduduki, dan sebagai cara untuk menghancurkan pasukan terbaik Ukraina dan mencegah mereka melancarkan serangan balik di tempat lain.

Tapi itu memotong dua arah, karena Ukraina mengatakan pertahanannya yang sengit di benteng timur membantu mengikat pasukan Rusia. Pejabat dan analis Barat mengatakan kepentingan kedua kota itu lebih bersifat simbolis ketimbang strategis.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU