Politikus Oposisi Belarusia Didakwa Jadi Dalang Kerusuhan, Foto Bareng Hillary Clinton Jadi Barbuk
Kompas dunia | 14 Januari 2023, 15:11 WIBMINSK, KOMPAS.TV - Penyidik Belarusia dilaporkan menggunakan foto seorang politikus oposisi bersama mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton sebagai barang bukti di pengadilan. Politikus tersebut didakwa mengorganisasi protes rusuh usai pemilu Belarusia pada 2020 lalu.
Dilansir Associated Press, Jumat (13/1/2023), Komite Investigasi Belarusia mempublikasikan foto Andrey Dzmitryeu bersama Hillary Clinton. Foto itu disebut "mungkin mengindikasikan aktivitasnya (Dzmitryeu) dikoordinasi dari luar negeri."
Dzmitryeu, aktivis sekaligus pemimpin gerakan oposisi Tell the Truth, maju menjadi kandidat presiden melawan Aleksandr Lukashenko pada 2020 lalu.
Dalam pemilihan yang dinilai curang oleh oposisi dan negara-negara Barat itu, Dzmitryeu kalah telak dari Lukashenko.
Baca Juga: Menteri Luar Negeri Belarusia Vladimir Makei Meninggal Mendadak, Padahal Bakal Bertemu Sergey Lavrov
Dzmitryeu pun kemudian ditangkap polisi dan dijerat dengan tuduhan "mengorganisasi kerusuhan." Ia dipenjara di rumah tahanan Okrestsina di Minsk, tempat aktivis-aktivis yang terlibat protes 2020 diduga disiksa dan dipermalukan.
Otoritas Belarusia sendiri tidak menjabarkan konteks foto Dzmitryeu dengan Clinton. Politikus oposisi itu sekadar diklaim "menyeberangi perbatasan Belarusia 599 kali, 33 di antaranya setelah 2020."
Pada 2020 lalu, Dzmitryeu menempati urutan keempat pemilihan presiden Belarusia dengan 1,2 persen suara. Sedangkan Lukashenko menang telak dengan lebih dari 80 persen suara.
Dzmitryeu berulang kali menyuarakan dukungan untuk tokoh-tokoh oposisi yang dihalangi dari pencalonan presiden.
Penangkapan Dzmitryeu sendiri dikecam oleh berbagai pihak. Pemimpin oposisi, Svetlana Tsikhanouskaya, sosok yang diyakini banyak pihak sebagai pemenang pemilu Belarusia sebenarnya, mengutuk penahanan Dzmitryeu dan mengklaim rata-rata ada 17 orang ditangkap di Belarusia tiap hari.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Associated Press