Enggan Ikuti Langkah Uni Eropa, Swiss Tak Wajibkan Tes Negatif Covid-19 bagi Pendatang dari China
Kompas dunia | 12 Januari 2023, 16:49 WIBBERN, KOMPAS.TV - Swiss akhirnya memutuskan untuk tak mengikuti langkah Uni Eropa (UE) yang menganjurkan tes negatif Covid-19 bagi pendatang dari China.
Pada Rabu (11/1/2022), Swiss menegaskan tak mewajibkan tes negatif Covid-19 bagi pendatang dari China yang masuk negara itu.
Pihak Swiss menegaskan, situasi pandemi saat ini tak mengharuskan pengujian wajib bagi pendatang dari China.
Keputusan itu muncul setelah pertemuan Dewan Federal Swiss yang mendiskusikan mengenai rekomendasi UE untuk langkah bagi pendatang yang masuk negara anggota melalui perjalanan udara.
Baca Juga: “Bersih-bersih” Pejabat Tinggi Korea Utara, Rezim Kim Jon Un Tak Hanya Butuh Kesetiaan
"Rakyat Swiss saat ini memiliki perlindungan kuat terhadap perkembangan Covid-19. Banyak dari mereka telah divaksinasi atau telah terinfeksi dan pulih,” bunyi pernyataan Dewan Federal Swiss dikutip dari Anadolu Agency.
“Dengan pandangan ini, tren penularan di China diyakini tak meningkatkan ancaman kepada populasi Swiss atau sistem kesehatan Swiss,” lanjutnya.
Dewan berpandangan, varian Omicron dari Virus Corona yang berkembang di China memberikan ancaman kecil pada populasi.
Hal itu karena sebelumnya varian tersebut sudah menyebar di seluruh Swiss, dan angka penderita telah menurun.
“Peredaran virus di Swiss saat ini sangat tinggi sehingga pengujian wajib terhadap sejumlah kecil orang yang tiba di negara ini langsung dari China melalui udara akan berdampak minimal pada penyebaran virus saat ini,” tutur pernyataan mereka.
Baca Juga: China Blokir Visa untuk Korea Selatan dan Jepang, Buntut Kebijakan yang Dinilai Diskriminatif
Namun, dewan mengatakan para pelancong dari dan ke China harus mendapat informasi yang lebih komprehensif tentang langkah-langkah kebersihan.
Kantor Kesehatan Masyarakat Federal Swiss juga menyarankan agar para pelancong memakai masker wajah.
China mengalami lonjakan infeksi setelah melonggarkan kebijakan nol-Covid yang ketat bulan lalu.
Pelonggaran itu menyusul protes dan kerusuhan yang sebelumnya terjadi di beberapa bagian China.
Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Anadolu Agency