WHO Dukung Pemakaian Masker untuk Penerbangan Jarak Jauh di Tengah Lonjakan sub-Varian Baru Covid-19
Kompas dunia | 11 Januari 2023, 01:05 WIBLONDON, KOMPAS.TV - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta negara-negara mempertimbangkan rekomendasi penggunaan masker bagi penumpang penerbangan jarak jauh. Penggunaan masker ini untuk melawan subvarian Omicron terbaru dari Covid-19, mengingat penyebarannya yang cepat di Amerika Serikat.
Sementara di Eropa, subvarian Covid-19 XBB.1.5 terdeteksi dalam jumlah kecil tetapi terus bertambah.
Dilansir Strait Times, Selasa (10/1/2023), pejabat senior WHO untuk Eropa Catherine Smallwood mengatakan, penumpang harus disarankan untuk memakai masker dalam situasi berisiko tinggi seperti penerbangan jarak jauh.
"Ini harus menjadi rekomendasi yang dikeluarkan untuk penumpang yang datang dari mana saja di mana ada penyebaran Covid-19," ujar Smallwood dalam konferensi pers.
Berdasarkan keterangan pejabat kesehatan Amerika Serikat, XBB.1.5 - subvarian Omicron paling menular yang telah terdeteksi sejauh ini menyumbang 27,6 persen kasus Covid-19 di Amerika Serikat untuk pekan yang berakhir 7 Januari.
Para ahli sendiri belum mengetahui, apakah XBB.1.5 akan menyebabkan gelombang infeksinya sendiri di seluruh dunia. Vaksin saat ini terus melindungi dari gejala parah, rawat inap dan kematian.
“Negara-negara perlu melihat basis bukti untuk pengujian pra-keberangkatan," tambah Smallwood, dengan mengatakan sangat penting untuk tidak berfokus secara eksklusif pada satu wilayah geografis tertentu.
Jika negara-negara tidak mempertimbangkan rekomendasi pemakaian masker untuk penerbangan jarak jauh, kata Smallwood, maka tindakan perjalanan harus dilaksanakan dengan cara yang tidak diskriminatif.
Itu juga bukan berarti merekomendasikan pengujian untuk penumpang yang datang dari Amerika Serikat pada tahap ini.
Langkah-langkah yang dapat diambil termasuk pengawasan genomik, dan menargetkan penumpang yang datang dari negara lain selama tidak mengalihkan sumber daya dari sistem pengawasan domestik.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Straits Times