Status Darurat Global Covid-19 Masih Berlaku atau Sudah Berakhir? WHO Bakal Putuskan Akhir Januari
Kompas dunia | 11 Januari 2023, 04:45 WIBJENEWA, KOMPAS.TV - Komite Organisasi Kesehatan Dunia WHO akan bertemu pada 27 Januari untuk mempertimbangkan apakah pandemi Covid-19 masih merupakan keadaan darurat global atau sudah bukan, tiga tahun setelah pertama kali diumumkan, kata seorang juru bicara hari Selasa (10/1/2023).
Juru bicara WHO Carla Drysdale mengonfirmasi waktu pertemuan itu pada jumpa pers di Jenewa hari Selasa (10/1) seperti laporan Straits Times.
Komite Darurat menasihati Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, yang membuat keputusan akhir tentang apakah suatu wabah mewakili apa yang disebut Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau Darurat Kesehatan Masyarakat untuk Kepedulian Internasional, yang merupakan tingkat kewaspadaan tertinggi WHO.
Beberapa ilmuwan terkemuka dan penasihat WHO mengatakan mungkin terlalu dini untuk mengumumkan akhir fase darurat pandemi Covid-19 karena tingginya tingkat infeksi di China, yang mencabut pembatasan ketat lewat kebijakan nol-Covid pada bulan Desember.
Baca Juga: Covid-19 China Melonjak tapi Informasi Minim, WHO Khawatir: Data Itu Penting untuk Penilaian Risiko
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada 14 Desember 2022 mengatakan dia “berharap” pandemi Covid-19 tidak lagi dianggap sebagai darurat global tahun 2023.
Komentarnya pada pengarahan dengan media dilontarkan ketika China membongkar kebijakan "nol-Covid" yang kaku dan memungkinkan orang untuk hidup dengan virus, menimbulkan kekhawatiran ekonomi nomor dua dunia itu menghadapi lonjakan infeksi.
WHO bertemu setiap beberapa bulan untuk memutuskan apakah virus corona, yang pertama kali dilaporkan tiga tahun lalu di Wuhan China dan telah menewaskan lebih dari 6,6 juta orang, masih merupakan "darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional" (PHEIC).
Penetapan status tersebut dimaksudkan untuk memicu tanggapan internasional yang terkoordinasi dan dapat membuka pendanaan untuk berkolaborasi dalam berbagi vaksin dan perawatan.
Ditanya tentang kondisi yang diperlukan untuk akhir PHEIC, ahli epidemiologi senior WHO Maria Van Kerkhove mengatakan, “Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.”
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Straits Times