> >

Jepang Memulai Penelitian untuk Hasilkan Energi Listrik dari Salju

Kompas dunia | 9 Januari 2023, 21:26 WIB
Dalam sebuah proyek gabungan, perusahaan rintisan atau startup lokal, Forte Co., dan University of Electro-Communications di Tokyo, berupaya membangkitkan turbin menggunakan energi yang dihasilkan saat cairan didinginkan oleh salju yang tersimpan kemudian diuapkan oleh panas udara di sekitarnya. (Sumber: Japan Times)

AOMORI, KOMPAS.TV - Jepang memulai penelitian untuk menghasilkan energi listrik dari salju yang tidak diinginkan. Tujuannya, mengamankan sumber energi terbarukan untuk mengantisipasi potensi terjadinya kekurangan daya di negara itu.

Seperti dilaporkan Kyodo, Senin (9/1/2023), kota Aomori yang dilanda hujan salju lebat hampir secara teratur setiap tahun, memulai uji coba mengeksplorasi kelayakan untuk menghasilkan energi dengan memanfaatkan perbedaan suhu antara salju yang tersimpan dan udara di sekitarnya. 

Percobaan itu dilakukan di kolam renang sebuah gedung sekolah dasar yang terbengkalai pada Desember 2022.

Dalam sebuah proyek gabungan, perusahaan rintisan atau startup lokal, Forte Co., dan University of Electro-Communications di Tokyo, berupaya membangkitkan turbin menggunakan energi yang dihasilkan saat cairan didinginkan oleh salju yang tersimpan, kemudian diuapkan oleh panas udara di sekitarnya.

Baru-baru ini, pembangkit listrik menggunakan salju yang disimpan membetot perhatian kalangan peneliti untuk diupayakan sebagai sumber energi yang ramah lingkungan, berbiaya rendah dan aman.

Di Aomori, sejumlah besar salju dibuang ke laut dan tempat lainnya setelah dikumpulkan oleh bajak salju dan truk.

Baca Juga: Bila Anda Pernah Overthinking Sebelum Tidur Tentang Jumlah Semut di Dunia, Ini Hasil Penelitiannya

Prefektur Aomori (merah) yang secara teratur dilanda salju tebal setiap musim dingin. Jepang memulai penelitian untuk menghasilkan energi listrik dari salju yang tidak diinginkan. Tujuannya, mengamankan sumber energi terbarukan. (Sumber: Wikipedia)

Pada tahun fiskal sebelumnya yang berakhir pada Maret 2022, biaya pemindahan salju membengkak hingga mencapai rekor 5,9 miliar yen atau sekitar Rp695,72 miliar setelah hujan salju lebat.

"Salju telah diperlakukan sebagai gangguan, tetapi kami dapat memanfaatkannya dengan baik," kata seorang pejabat kota Aomori.

Pada 16 Desember 2022, sekitar 10 pekerja Forte menempatkan bahan isolasi di dalam kolam untuk menjaga tumpukan salju tetap dingin. 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Kyodo/Japan Times


TERBARU