> >

China Buka Perbatasan di Tengah Badai Covid-19, Ratusan Ribu Warga Hong Kong Bersiap Masuk

Kompas dunia | 8 Januari 2023, 20:32 WIB
Pelancong dari Hong Kong diberi sebuket bunga dan dikelilingi jurnalis setiba di Bandara Internasional Beijing, China, Minggu (8/1/2023). (Sumber: Andy Wong/Associated Press)

BEIJING, KOMPAS.TV - Pemerintah China membuka kembali perbatasan usai kebijakan pembatasan ketat diberlakukan sejak 2020 silam terkait pandemi Covid-19. Pelonggaran di perbatasan ini dilakukan Beijing kendati China tengah diterpa naiknya kasus Covid-19.

Dengan pelonggaran ini, pelancong yang datang ke China daratan tak perlu melalui karantina yang lama dan mahal. Ratusan ribu orang pun memanfaatkan pembukaan ini untuk mengunjungi sanak keluarga di China daratan.

CEO Hong Kong John Lee mengaku pihaknya akan memperluas pengoperasian titik penyebarangan menjadi 14 titik untuk mengakomodasi warga yang hendak ke China.

Sekitar 300.000 warga Hong Kong telah memesan tiket ke China daratan. Kuota penyeberangan dari Hong Kong ke China adalah 60.000 orang per hari.

"Tujuannya adalah kembali ke kehidupan normal pra-epidemi secepat mungkin. Kami ingin kerja sama antara kedua pihak terus berlanjut," kata Lee, Minggu (8/1/2023), dikutip Associated Press.

Baca Juga: China Keras ke Penentang Kebijakan Covid-19, Hapus Lebih dari 1.000 Akun Media Sosial Pengkritik

Hong Kong sendiri terdampak Covid-19 parah selama pandemi. Tiga tahun terkini, perbatasan Hong Kong-China daratan umumnya ditutup, terutama karena kebijakan ketat "nol-Covid" yang diterapkan Beijing.

Selain menghubungkan kembali penyeberangan dari Hong Kong, pemerintah China juga mengizinkan layanan feri dari Pulau Kinmen, Taiwan ke Provinsi Fujian beroperasi kembali.

Penyebarangan darat dengan Rusia di Suifenhe, Provinsi Heilongjiang, utara China juga kembali beroperasi secara normal. Demikian juga titik perbatasan antara China dan Myanmar.

Sementara itu, penerbangan internasional ke China belum sepenuhnya beroperasi secara normal. Sejak Maret 2020, China mengalihkan penerbangan internasional tujuan Beijing ke titik masuk pertama dan mewajibkan penumpang dikarantina tiga pekan.

"Saya telah dikarantina enam kali di berbagai kota (di China daratan). Itu bukanlah pengalaman yang menyenangkan," kata Ivan Tang, seorang pebisnis Hong Kong.

Pelonggaran oleh pemerintah China bersamaan dengan naiknya kasus Covid-19 dan angka rawat inap di kota-kota besar. Gelombang Covid-19 pun dikhawatirkan menyebar lebih luas seiring peringatan Tahun Baru Imlek yang penting di China.

Baca Juga: Beijing Tegaskan Siap Balas Negara yang Terapkan Pembatasan Covid-19 atas Pelancong dari China

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU