Rusia Nyatakan Gencatan Senjata Sepihak selama Natal Ortodoks, Hanya Balas Menembak bila Ditembaki
Krisis rusia ukraina | 7 Januari 2023, 22:41 WIBPejabat Ukraina menolak gencatan senjata yang diperintahkan Kremlin yang dimulai Jumat untuk Malam Natal Ortodoks, menganggapnya sebagai taktik mengulur waktu bagi pasukan invasi Rusia yang berjuang untuk berkumpul kembali.
Pejabat Ukraina dan Barat menggambarkan pengumuman itu sebagai upaya Rusia mengambil landasan moral yang tinggi dan mungkin merebut inisiatif dan momentum medan perang dari pasukan Ukraina di tengah serangan balasan mereka beberapa bulan terakhir.
Jeda itu akan berakhir Sabtu malam, pada tengah malam waktu Moskow, atau pukul 11 malam di ibu kota Ukraina, Kiev.
Baca Juga: Putin Perintahkan Gencatan Senjata, Zelenskyy Yakin Itu Kedok untuk Hentikan Kemajuan Ukraina
Kementerian Pertahanan di Inggris, pemasok utama bantuan militer ke Ukraina, hari Sabtu mengatakan "pertempuran berlanjut pada periode perayaan Natal Ortodoks."
Di wilayah Luhansk yang diperebutkan dengan sengit di Ukraina timur, Gubernur regional Serhiy Haidai melaporkan penembakan dan serangan Rusia yang terus berlanjut.
Dalam unggahan di Telegram pada Jumat, Haidai mengatakan, dalam tiga jam pertama gencatan senjata, pasukan Rusia menembaki posisi Ukraina 14 kali dan menyerbu satu pemukiman sebanyak tiga kali. Klaim tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen.
Otoritas Ukraina hari Sabtu juga melaporkan serangan di tempat lain dalam 24 jam sebelumnya, meskipun tidak jelas apakah pertempuran itu terjadi sebelum atau setelah dimulainya gencatan senjata.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan pasukan Rusia melakukan serangan rudal dan 20 salvo dengan roket, dan menargetkan pemukiman di timur, timur laut, dan selatan.
Kepala wilayah Donetsk timur Ukraina hari Sabtu melaporkan dua kematian warga sipil sehari sebelumnya akibat serangan Rusia di kota Bakhmut yang diperebutkan dengan sengit dan di utaranya, di Krasna Hora.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Associated Press