Wisatawan Kanada Terjebak Perang Kartel Sinaloa dan Militer Meksiko, Busnya Dibakar
Kompas dunia | 6 Januari 2023, 16:00 WIBOTTAWA, KOMPAS.TV - Wisatawan Kanada terjebak dalam perang kartel Sinaloa dan militer Meksiko.
Mereka terjebak di hotel di Meksiko, Kamis (5/1/2023), setelah bus yang harusnya membawa mereka ke bandara dan rumah aman dibakar.
Perang antara kartel Sinaloa dan militer Meksiko terjadi setelah putra dari petinggi kartel Sinaloa Joaquin “El Chapo” Guzman, Ovidio “Si Tikus” Guzman ditangkap.
“Benar-benar kacau,” ujar Tina Dahl darri Edmonton dikutip dari National Post.
Baca Juga: Perang Kartel Sinaloa dan Militer Meksiko atas Penangkapan Anak El Chapo, Pesawat Ikut Ditembaki
Dahl mengungkapkan enam anggota keluarganya terjebak di hotel di Kota Mazatlan.
Saudara Dahl, saudari ipar, tiga anak mereka dan ibu saudari iparnya terjebak di kamar hotel.
Ia mengatakan mereka seharusnya bisa meninggalkan kota tersebut pada Kamis malam.
“Mereka seharusnya kembali hari ini, namun mereka terjebak di hotel karena tiga bus yang seharusnya membawa mereka ke bandara dibakar oleh kartel,” ujarnya.
“Ada penembakan di bandara, sehingga bandara juga ditutup dan kartel menempatkan anggota mereka di luar hotel. Saya hanya tahu saudara saya dan keluarganya terjebak di hotel saat ini,” lanjut Dahl.
Dahl mengatakan tak ada sambungan telepon langsung ke hotel.
Tetapi ia bisa berkomunikasi dengan keluarganya lewat Facebook.
“Mereka sepertinya baik-baik saja,” ujarnya.
“Mereka jelas gemetar. Terlihat saat membaca pesan mereka, mereka sepertinya ketakutan.
Baca Juga: Pertempuran Besar Meletus antara Militer Meksiko dan Kartel Sinaloa usai Penangkapan Anak El Chapo
Dahl mengatakan anak saudaranya berusia 10, 8 dan 7 tahun.
Pemerintah Kanada mengungkapkan kekerasan terjadi di Culiacan, Mazatlan, Los Mochis dan Guasave.
Mereka menyarankan warga Kanada yang ada di Meksiko untuk membatasi pergerakannya.
Selain itu juga berlindung di tempat perlindungan atas kekerasan di bagian barat negara itu.
Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus
Sumber : National Post