> >

China Tuding AS Putarbalikkan Fakta soal Konfrontasi Pesawat Tempur di Laut China Selatan

Kompas dunia | 1 Januari 2023, 16:17 WIB
Jet tempur China, J-11, terbang di atas Selat Taiwan di dekat Pingtan, wilayah terdekat dengan daratan China, di bagian tenggara Provinsi Fujian, China, pada 5 Agustus 2022. China, Minggu (1/1/2023), menuding Amerika Serikat memutarbalikkan fakta soal konfrontasi antarpesawat tempur kedua negara di Laut China Selatan, pekan lalu. (Sumber: AP Photo/Ng Han Guan)

 

SHANGHAI, KOMPAS.TV - China, Minggu (1/1/2023), menuding Amerika Serikat (AS) memutarbalikkan fakta soal konfrontasi antarpesawat militer kedua negara di perairan Laut China Selatan yang disengketakan, pada pekan lalu. 

Seperti dilaporkan Straits Times, China menuding militer AS melanggar hukum internasional dan membahayakan keselamatan pilot China, kata seorang juru bicara Kementerian Pertahanan.

Militer AS, Kamis (29/12/2022), mengatakan jet tempur Angkatan Laut China, J-11, datang dalam jarak 3 meter dari pesawat RC-135 milik Angkatan Udara AS pada 21 Desember 2022, memaksanya untuk melakukan manuver mengelak untuk menghindari tabrakan.

Tetapi Tian Junli, juru bicara Komando Teater Selatan China, dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (31/12/2022) malam, mengatakan AS menyesatkan publik tentang insiden di dekat Kepulauan Paracel yang disengketakan di Laut China Selatan itu.

Dia mengatakan pesawat AS melanggar hukum internasional, mengabaikan peringatan berulang kali dari China dan melakukan pendekatan berbahaya yang mengancam keselamatan pesawat China.

"Amerika Serikat dengan sengaja menyesatkan opini publik... dalam upaya untuk membingungkan khalayak internasional," kata Tian.

“Kami dengan sungguh-sungguh meminta pihak AS untuk menahan tindakan angkatan laut dan udara garis depan, secara ketat mematuhi hukum dan perjanjian internasional terkait, dan mencegah kecelakaan di laut dan udara.”

Baca Juga: Manuver Bahaya, Jet Tempur China Hampir Tabrak Pesawat Pengintai AS di Laut China Selatan

China mengeklaim hampir seluruh Laut China Selatan sebagai wilayah kedaulatannya, tetapi sebagian diperebutkan oleh Vietnam, Filipina, Malaysia, Taiwan, dan Brunei.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Straits Times


TERBARU