> >

Ngeri, Paket dari Meksiko Tujuan Amerika Ini Disita Bandara, Isinya 4 Tengkorak Manusia

Kompas dunia | 31 Desember 2022, 21:18 WIB
Ilustrasi tengkorak. Otoritas Bandara Internasional Queretaro, Meksiko menyita sebuah paket yang akan dikirim kurir ke Amerika Serikat (AS). Paket ini berisi empat tengkorak. (Sumber: AP Photo via Daily Mail)

QUERETARO, KOMPAS.TV - Otoritas Bandara Internasional Queretaro, Meksiko, menyita sebuah paket yang akan dikirim kurir ke Amerika Serikat (AS). Alasannya, paket ini berisi empat tengkorak manusia.

Melansir The Guardian, Jumat (30/12/2022), Garda Nasional Meksiko melaporkan, di dalam paket tersebut, ditemukan empat tengkorak manusia yang dibungkus pelapis aluminium.

Baca Juga: Angkatan Laut Meksiko Temukan 10 Ton Metamfetamin di Kapal Penangkap Udang

Alamat pengirim paket itu adalah di negara bagian Michoacan, barat Meksiko. Tujuan pengiriman paket adalah Manning, Carolina Selatan, AS.

Garda Nasional Meksiko tidak mengumumkan detail identitas atau usia tengkorak manusia yang dikirimkan. Dugaan motif pengiriman paket jasad manusia itu juga tidak disebutkan.

Otoritas Meksiko menyita paket itu karena pengiriman jasad atau bagian tubuh manusia memerlukan izin khusus dari otoritas kesehatan. Tidak ada izin khusus dalam pengiriman paket ini.

Negara bagian Michoacan sendiri dikenal sebagai salah satu wilayah paling marak kekerasan di Meksiko beberapa tahun terakhir. Wilayah strategis bagi penyelundupan narkoba ini diperebutkan kartel-kartel di Meksiko.

Michoacan strategis karena memiliki pelabuhan dan rute penyelundupan narkoba. Selain itu, penguasaan atas wilayah ini juga memberi kesempatan kartel untuk memeras petani alpukat atau jeruk nipis setempat.

Perang narkoba membuat pembunuhan marak terjadi di Michoacan. Kartel pun berimprovisasi dalam perang dengan merakit kendaraan lapis baja sendiri hingga memodifikasi drone untuk mengebom target.

Baca Juga: Walau Diintai Pembunuh, Pendeta Yesuit di Pegunungan Meksiko Ini Teruskan Misi, Peran Aparat Disorot


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : The Guardian


TERBARU