Manuver Bahaya, Jet Tempur China Hampir Tabrak Pesawat Pengintai AS di Laut China Selatan
Kompas dunia | 31 Desember 2022, 14:35 WIBSementara itu, AS mengeklaim berhak beroperasi di Laut China Selatan sesuai hukum internasional.
Washington mengabaikan tuntutan Beijing yang memintanya menyingkirkan aset-aset militer dari Laut China Selatan.
Pada 2001 silam, manuver berbahaya pesawat tempur China menimbulkan insiden tabrakan yang menewaskan satu pilot China.
"Pasukan Gabungan Indo-Pasifik AS mengamanatkan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka dan akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di laut dan wilayah udara dengan mempertimbangkan keamanan semua kapal dan pesawat di bawah hukum internasional," tulis pernyataan AS.
"Kami berharap semua negara di kawasan Indo-Pasifik menggunakan wilayah udara internasional secara bertanggung jawab dan sesuai hukum internasional," lanjut pernyataan tersebut.
Pihak PLA sendiri urung berkomentar mengenai insiden hampir tabrakan itu. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, juga enggan berbicara detail dan sekadar menuduh AS menghadirkan ancaman terhadap China.
"China akan terus menempuh langkah yang diperlukan untuk mempertahankan kedaulatan dan keamanan secara tegas dan bekerja sama dengan negara-negara di kawasan untuk mempertahankan kedamaian dan stabilitas di Laut China Selatan," kata Wang di Beijing, Jumat (30/12/2022).
Baca Juga: KSAL Muhammad Ali: Penegakan Hukum Tak Hanya di Laut China Selatan, tapi Seluruh Perbatasan
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Associated Press