> >

Inggris Wajibkan Penumpang Pesawat dari China Lakukan Tes Covid-19 sebelum Keberangkatan

Kompas dunia | 31 Desember 2022, 12:37 WIB
Bandara Heathrow, London, Inggris. Inggris mewajibkan para penumpang pesawat dari China memiliki hasil tes negatif Covid-19. (Sumber: AP Photo/Frank Augstein, File)

LONDON, KOMPAS.TV - Inggris akhirnya membuat peraturan yang mewajibkan penumpang pesawat dari China untuk memiliki hasil negatif tes Covid-19 sebelum keberangkatan.

Peraturan tersebut menyusul langkah China melonggarkan kebijakan nol-Covid.

China memutuskan membuka perbatasan dan pintu keluar dan masuk ke negara itu pada 8 Januari 2023.

Baca Juga: Jalan Terjal China Menuju Normal di Tengah Lonjakan Luar Biasa Infeksi Baru Covid-19

Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial Inggris mengungkapkan orang-orang yang bepergian dari China ke Inggris dengan penerbangan langsung, diminta untuk melakukan tes Covid-19 pra-keberangkatan mulai 5 Januari 2023. 

Dikutip dari BBC, mulai 8 Januari 2023, Badan Keamanan Kesehatan Inggris juga akan memeriksa sampel penumpang dari China yang menjalani tes Covid-19 saat tiba.

Menteri Kesehatan Inggris Steve Barclay mengatakan pemerintah telah mengambil pendekatan yang seimbang dan hati-hati.

Ia menambahkan langkah-langkah itu akan berlaku sementara seiring dilakukannya penilaian terhadap data Covid-19 terbaru oleh pihak berwenang.

Persyaratan tes Covid-19 itu hanya berlaku untuk orang-orang yang berangkat dari China ke bandara Inggris.

Meski tak ada penerbangan langsung dari China ke Skotlandia, Wales atau Irlandia Utara, pemerintah bekerja sama dengan pihak berwenang untuk memastikan kebijakan tersebut diterapkan di seluruh Inggris Raya.

Baca Juga: Inggris Respons China Perbolehkan Warganya ke Luar Negeri saat Wabah Covid-19: Peninjauan Dilakukan

Meski telah melonggarkan kebijakan nol-Covid, jumlah penderita penyakit karena virus Corona itu terus bertambah di China.

Namun, Kementerian Luar Negeri China pada awal pekan ini menegaskan situasi epidemi secara keseluruhan telah dapat diprediksi dan bisa dikontrol.

Pemerintah China melaporkan sekitar 5.000 kasus per hari, tetapi para analis mengatakan jumlah tersebut di bawah angka sebenarnya, dan beban kasus harian mungkin mendekati satu juta.

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : BBC


TERBARU