Kasus Covid-19 di China Mencurigakan, Dunia Mulai Khawatir, Beijing Kembali Dituding Tak Transparan
Kompas dunia | 30 Desember 2022, 04:45 WIB"Kami tidak merahasiakan apa pun," katanya. "Semua pekerjaan dibagi dengan dunia."
Menteri Kesehatan Italia mengatakan kepada Senat Italia, pengurutan menunjukkan varian yang terdeteksi pada penumpang yang datang dari China sudah beredar di Eropa. "Ini adalah berita yang paling penting dan meyakinkan," kata Orazio Schillaci.
Itu sesuai dengan apa yang dikatakan eksekutif Uni Eropa hari Kamis yang menahan diri untuk tidak segera mengikuti anggota Italia dalam mewajibkan tes bagi pengunjung dari China, tetapi sedang menilai situasinya.
Baca Juga: 6 Negara Perketat Aturan untuk Warga China karena Covid-19, Indonesia: Masih Kami Kaji
Secara lebih luas, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan badan tersebut membutuhkan lebih banyak informasi tentang tingkat keparahan wabah di China, terutama tentang penerimaan rumah sakit dan ICU, "untuk membuat penilaian risiko yang komprehensif terhadap situasi di lapangan. ."
China membatalkan banyak pembatasan pandemi yang keras awal bulan ini, memungkinkan virus menyebar dengan cepat di negara yang mengalami infeksi yang relatif sedikit sejak wabah awal yang menghancurkan di kota Wuhan.
Infeksi yang menyebar dengan cepat menyebabkan kekurangan obat flu, antrean panjang di klinik demam, dan ruang gawat darurat berkapasitas penuh yang menolak pasien.
Kremasi meningkat beberapa kali lipat, dengan permintaan dari rumah duka yang terbebani di satu kota agar keluarga menunda layanan pemakaman hingga bulan depan.
Media pemerintah China belum melaporkan dampak dari lonjakan tersebut secara luas dan pejabat pemerintah menyalahkan media Barat karena membesar-besarkan situasi tersebut.
Kekhawatiran global, diwarnai dengan kemarahan, adalah akibat langsung dari kebijakan tiba-tiba Partai Komunis yang berkuasa dari beberapa kebijakan anti-virus paling ketat di dunia, kata Miles Yu, direktur China Center di Hudson Institute, sebuah wadah pemikir konservatif di Washington.
"Anda tidak dapat melakukan kegilaan penguncian 'nol-Covid' untuk jangka waktu yang lama ... dan kemudian tiba-tiba melepaskan banyak orang yang terinfeksi dari China yang dikurung ke dunia," karena akan mempertaruhkan wabah besar di tempat lain, kata Yu dalam sebuah pernyataan. surel.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Associated Press