> >

Setelah Jepang, Kini AS Wajibkan Pengunjung dari China untuk Tes Covid-19

Kompas dunia | 29 Desember 2022, 07:23 WIB
China dilanda gelombang COVID-19 baru, sejumlah negara umumkan akan berlakukan aturan baru bagi pengunjung yang datang ke negara mereka dari bandara di China. (Sumber: France24)

Dr. Stuart Campbell Ray, seorang ahli penyakit menular di Universitas Johns Hopkins, setuju bahwa China tidak membagikan informasi pengurutan genom yang cukup kepada negara lain. Namun dia juga mengatakan AS telah menjadi sedikit terlena tentang pengurutan dan perlu meningkatkan upayanya sendiri. 

CDC juga mengumumkan perluasan program peringatan dini yang menguji sukarelawan di bandara tertentu untuk varian baru dan langka dari virus corona. Program itu akan diperluas ke bandara di Seattle dan Los Angeles.

Dalam aturan AS yang baru, pendatang yang ingin memasuki AS dari China, Hong Kong, dan Makau, akan diminta untuk melakukan tes COVID-19 tidak lebih dari dua hari sebelum perjalanan dan memberikan tes negatif sebelum naik ke penerbangan mereka.

Pengujian berlaku untuk siapa pun yang berusia 2 tahun ke atas, termasuk warga negara AS. Aturan ini juga akan berlaku untuk orang-orang yang bepergian dari Tiongkok melalui negara ketiga. 

Baca Juga: Ada Lonjakan Kasus Covid-19 di China, Epidemiolog Ingatkan Indonesia Waspadai Potensi Mutasi Virus

Negara-negara lain telah mengambil langkah serupa dalam upaya mencegah penyebaran infeksi di luar perbatasan China. Jepang akan mewajibkan tes COVID-19 negatif pada saat kedatangan untuk pendatang dari China.

Selain itu Malaysia mengumumkan langkah-langkah pelacakan dan pengawasan baru. India, Italia, Korea Selatan, dan Taiwan mewajibkan tes virus untuk pengunjung dari China.

Tahun Baru Imlek, yang dimulai 22 Januari, biasanya merupakan musim perjalanan tersibuk di China, dan China pada Selasa mengumumkan akan melanjutkan penerbitan paspor untuk pariwisata untuk pertama kalinya sejak dimulainya pandemi pada tahun 2020.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti

Sumber : The Associated Press


TERBARU