Basmi Kejahatan Terorganisir dan Geng Jalanan, Popularitas Presiden El Salvador Melonjak Jadi 90%
Kompas dunia | 28 Desember 2022, 14:29 WIBTetapi Bukele, yang mencalonkan diri kembali tahun 2024, menikmati jajak pendapat baru-baru ini yang menunjukkan peringkat persetujuan atau popularitasnya melonjak hingga ke tingkat 90 persen untuk dirinya sendiri dan atas tindakan kerasnya terhadap geng jalanan dan kejahatan terorganisir.
"Saya tidak peduli apa yang dikatakan organisasi internasional," kata Bukele awal tahun ini tentang kritik atas tindakannya. "Mereka bisa datang dan mengambil anggota geng. Jika mereka menginginkannya, kami akan memberikan semuanya."
Banyak yang mempertayakan, mengapa orang Salvador bertahan dengan pembaharuan terus menerus pemberlakuan status keadaan darurat satu bulan yang tampaknya tak berujung? Kemudian membatasi hak konstitusional rakyat dan memungkinkan polisi serta tentara punya wewenang dan kebebasan yang luas untuk penggeledahan, penangkapan, dan penahanan pra-sidang?
Thanya Pastor, seorang pengacara dan analis politik, memberikan jawaban bahwa kejahatan dan kekerasan yang tidak terkendali selama bertahun-tahun membuat warga Salvador putus asa mencari solusi.
"Orang-orang saat ini tidak akan mendengarkan apa pun tentang hak asasi manusia, apa pun tentang demokrasi atau otoritarianisme. Yang mereka minati adalah keselamatan mereka dan kesempatan untuk hidup bebas," kata Pastor.
Baca Juga: Kewalahan Perangi Gangster, Honduras Tangguhkan Hak Konstitusional Warga, Aparat Bakal Represif
Pastor mengatakan dia mendukung tindakan keras tersebut. Namun dia mengatakan pemerintah Bukele masih harus bertanggung jawab atas pelanggaran dan memberikan pertanggungjawaban atas mereka yang meninggal dalam tahanan.
Penumpasan brutal pemerintah El Salvador itu tampaknya mengejutkan geng jalanan.
"Mereka tidak menyangka, mereka tidak sadar dan mereka (pemerintah) menangkap hampir semuanya," kata Manuel Torres, yang bekerja di sebuah pabrik di lingkungan San José El Pino di San Salvador, ibu kota. Lingkungan itu pernah dikendalikan oleh MS-13.
Torres melihat sekeliling dengan cemas, takut ketahuan berbicara terbuka tentang geng-geng itu. "Masih ada beberapa dari mereka yang tersisa," katanya.
Cristóbal Benítez, seorang pedagang kaki lima berusia 55 tahun, mengatakan perubahan itu sangat mencolok, "Geng berkuasa di sini, wilayah mereka ditandai dengan baik. Anda membayar atau mereka membunuh Anda," kata Benítez. "Tapi sekarang, pemerintah tampaknya kembali memegang kendali."
Juan Pappier, penjabat direktur asosiasi untuk Amerika di Human Rights Watch, mengatakan adalah sebuah kesalahan untuk berpikir "Anda dapat mencapai kesuksesan berdasarkan pelanggaran besar-besaran terhadap hak asasi manusia, karena pengepungan dan penangkapan massal tidak akan membongkar struktur organisasi geng".
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Associated Press