Yordania Sita 6 Juta Pil Amfetamin asal Suriah, Konsumsi Narkoba di Timur Tengah Meningkat
Kompas dunia | 26 Desember 2022, 21:27 WIBAMMAN, KOMPAS.TV - Otoritas Yordania menyita enam juta butir narkoba jenis pil amfetamin di perbatasan Yordania-Irak pada Minggu (26/12/2022). Operasi ini disebut sebagai penyitaan narkoba terbesar sepanjang sejarah Kerajaan Yordania.
Menurut laporan Middle East Eye, otoritas Yordania menyebut satu ton pil amfetamin alias Captagon itu diselundupkan dalam paket pasta kurma. Barang selundupan dimasukkan ke dua truk yang "diselundupkan secara profesional."
Jutaan pil amfetamin ini disebut diproduksi di Suriah. Usai perang sipil, Suriah dilaporkan menjadi "negara-narkotik" sekaligus produsen Captagon terbesar di dunia.
Pada 2021 lalu, laporan Center for Operational Analysis and Research (COAR), sebuah lembaga konsultasi asal Siprus, produksi Captagon di Suriah dikendalikan oleh Presiden Bashar Al-Assad.
"Suriah adalah episentrum global produksi Captagon, yang mana sekarang telah diindustrialisasi, adaptif, dan lebih canggih secara teknis," tulis laporan COAR.
Baca Juga: Pemerintah Irak Bakar 6 Ton Narkoba Sitaan Termasuk Ratusan Kilogram Ganja
Lembaga itu memperkirakan ekspor Captagon dari Suriah menghasilkan hampir 3,5 miliar dolar AS. Rezim Bashar Al-Assad dilaporkan menjadi penerima keuntungan utama dari bisnis narkoba ini usai perang sipil.
Yordania sendiri umumnya menjadi negara transit untuk penyelundupan narkoba ke pasar Teluk Arab, khususnya Arab Saudi.
Meningkatnya penyelundupan narkoba membuat militer Yordania kerap terlibat pertempuran kecil dengan bandar. Yordania pun kini mengadopsi kebijakan tembak mati bagi terduga penyelundup narkoba.
Sementara itu, perdagangan narkoba di Timur Tengah dilaporkan meningkat belakangan ini. Sebuah laporan New Lines Institute pada April 2022 mengungkap, pada 2021 peredaran uang narkoba di Timur Tengah diperkirakan mencapai lima miliar dolar AS.
Pada awal tahun ini, Arab Saudi menyita 47 juta pil amfetamin. Sebelumnya pada 2021, Riyadh menyita 119 juta pil amfetamin.
Bersama Uni Emirat Arab, Arab Saudi menjadi salah satu tujuan utama Captagon.
Baca Juga: Tingkatkan Kerja Sama dengan China, Menlu Saudi: Bukan Berarti Kami Tak Mau Kerja Sama dengan AS
Laporan Middle East Eye juga mengutip artikel Foreign Policy pada 2021 yang menemukan, "kebosanan dan pembatasan sosial" serta kemudahan untuk memperoleh Captagon, memicu penggunaan pil tersebut di Arab Saudi.
Obat tersebut juga dilaporkan digunakan para kombatan dalam perang sipil Suriah untuk menenangkan diri dari rasa takut karena berada di garis depan.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Middle East Eye