Taliban Kini Perintahkan Seluruh LSM Asing Berhentikan Staf Perempuan, Picu Reaksi Lebih Keras
Kompas dunia | 25 Desember 2022, 20:27 WIBPBB yang mengatakan akan meminta penjelasan dari Taliban tentang perintah tersebut, mengutuk arahan kementerian tersebut.
Dikatakan perintah untuk mengecualikan perempuan "secara sistematis dari semua aspek kehidupan publik dan politik membawa negara mundur, membahayakan upaya perdamaian atau stabilitas yang berarti di negara".
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan, larangan itu akan "menghancurkan" warga Afghanistan karena akan "mengganggu bantuan penting dan menyelamatkan nyawa jutaan orang".
Larangan itu datang pada saat jutaan orang di seluruh negeri bergantung pada bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh donor internasional melalui jaringan LSM yang luas.
Baca Juga: Taliban Bela Keputusan Larang Perempuan Afghanistan Belajar di Universitas: Asing Jangan Ikut Campur
Krisis ekonomi Afghanistan semakin memburuk sejak Taliban merebut kekuasaan pada Agustus tahun lalu, yang menyebabkan Washington membekukan miliaran dolar asetnya dan donor asing menghentikan bantuan.
Masih belum jelas apakah arahan tersebut berdampak pada staf perempuan asing di LSM.
Lusinan organisasi bekerja di daerah terpencil di Afghanistan dan banyak dari staf mereka adalah wanita, dengan beberapa peringatan larangan staf wanita akan menghambat pekerjaan mereka.
Pembatasan terbaru datang kurang dari seminggu setelah otoritas Taliban melarang perempuan menghadiri universitas, memicu kemarahan global dan protes di beberapa kota Afghanistan.
Sejak kembali berkuasa pada Agustus tahun lalu, Taliban telah melarang gadis remaja dari sekolah menengah.
Wanita juga telah diusir dari banyak pekerjaan pemerintah, dicegah bepergian tanpa saudara laki-laki dan diperintahkan untuk menutup diri di luar rumah, idealnya dengan burqa.
Mereka juga tidak diperbolehkan memasuki taman atau kebun.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : France24/Straits Times