Paus Ungkap Ketidakadilan Perang pada Malam Natal, Tak Sebut Ukraina Secara Langsung
Kompas dunia | 25 Desember 2022, 05:46 WIBVATIKAN, KOMPAS.TV - Pemimpin umat Katolik dunia, Paus Fransiskus mengungkapkan mengenai ketidakadilan perang dan mengecam dunia yang rakus akan uang, kekuasaan dan kesenangan.
Hal itu diungkapkan Paus saat menghadiri Misa Kudus pada malam Natal di Basilika Santo Petrus, Sabtu (24/12/2022) malam waktu setempat.
Paus memimpin Misa Malam Natal yang khusyuk di Basilika Santo Petrus yang memiliki kapasitas 7.000 orang setelah beberapa tahun harus melakukannya secara terbatas karena Covid-19.
Sekitar 4.000 orang lainnya berpartisipasi di luar Lapangan Santo Petrus pada malam yang relatif hangat.
Baca Juga: Hari Natal 2022, Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Hujan dari Pagi hingga Malam
Meski tak menyebut Ukraina secara langsung, Paus mengindikasikan pesan Hari Natal tahun ini untuk rakyat Ukraina dan semua orang yang mengalami kesulitan akibat perang.
“Saya memikirkan semua anak-anak yang dilahap oleh perang, kemiskinan dan ketidakadilan,” ujarnya dikutip dari Daily Mail.
Pada khotbahnya, Paus mengungkapkan keserakahan pada berbagai tingkatan, meminta umatnya untuk melihat melampaui konsumerisme, dan menemukan kembali maknanya, dan mengingat mereka yang mengalami perang dan kemiskinan.
“Pria dan perempuan, mereka lapar akan kekuasaan dan kesejahteraan, bahkan memakan tetangga, saudara laki-laki dan perempuan,” ujarnya.
“Berapa banyak perang yang telah kita lihat! Ada berapa banyak tempat, bahkan sekarang, yang memperlakukan martabat manusia dan kebebasan dengan penghinaan,” tambah Paus.
Ia pun menegaskan korban utama dari keserakahan manusia adalah pihak yang lemah dan rentan.
Paus pun mencela dunia yang rakus akan uang, kekuasaan dan kesenangan.
Baca Juga: UU Pertahanan AS Disahkan Joe Biden: China Meradang, Taiwan Senang
“Saya memikirkan semua anak-anak yang dilahap perang, kemiskinan dan ketidakadilan,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan anak-anak yang belum lahir, miskin dan terlupakan.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari lalu, Paus terus berbicara menentang perang pada setiap kemunculannya di publik.
Ia mengecam apa yang disebutnya sebagai kejahatan dan agresi tanpa provokasi.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : Daily Mail