Penembakan di Paris, 3 Tewas, Pelaku yang Berusia 69 Tahun Ditangkap
Kompas dunia | 23 Desember 2022, 21:57 WIBPARIS, KOMPAS.TV - Tiga orang tewas dan tiga lainnya terluka dalam sebuah insiden penembakan di Paris, Prancis, Jumat (23/12/2022).
Dilansir dari Associated Press, menurut Wali Kota Arondisemen (wilayah setingkat kecamatan) X di Paris, Alexandra Cordebard, penembakan tersebut terjadi pada Jumat tengah hari di sebuah pusat budaya Kurdi, sebuah restoran dan penata rambut di dekatnya.
Tersangka yang diketahui berusia 69 tahun, yang juga mengalami luka di wajah, telah berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian.
Kantor kejaksaan Paris pun langsung membuka penyelidikan atas pembunuhan dan percobaan pembunuhan dari tragedi ini.
Jaksa Paris mengatakan, tersangka memiliki catatan polisi sebelumnya, termasuk penangkapan karena menyerang migran yang tinggal di tenda.
Penyelidik sedang mempertimbangkan kemungkinan motif rasisme dalam penembakan tersebut.
Cordebard sendiri mengatakan kepada wartawan, "motivasi sebenarnya" untuk insiden penembakan itu masih belum jelas.
Tetapi saat dia berbicara, kerumunan di dekatnya meneriakkan, “Erdogan, teroris!” – mengacu pada Presiden Turki Recep Tayyip Erdo an – serta “negara Turki, pembunuh.”
Baca Juga: Lima Orang Tewas dalam Penembakan di Toronto Kanada, Pelaku Ditembak Mati
Penembakan di Paris ini terjadi saat kota tengah disibukkan dengan aktivitas sebelum akhir pekan Natal.
Setelah penembakan, polisi menutup area di Arondisemen X ibu kota Prancis, di jalan yang ramai dengan pertokoan dan restoran di dekat stasiun kereta Gare de l'Est.
Kepolisian Paris juga memperingatkan orang-orang untuk menjauh dari daerah tersebut.
Jaksa Penuntut Paris Laure Beccuau mengungkapkan, selain tiga orang yang meninggal karena penembakan, satu korban lain berada dalam kondisi kritis dan dua lainnya dirawat di rumah sakit dengan luka yang tidak terlalu serius.
Beccuau menambahkan, jaksa anti-terorisme telah melakukan kontak dengan penyelidik, tetapi belum menunjukkan tanda-tanda motif teroris.
Baca Juga: Pelaku Penembakan di Walmart AS Tinggalkan Death Note, Mengaku Dibimbing Setan
Pada 2013, tiga aktivis perempuan Kurdi, termasuk Sakine Cansiz—pendiri Partai Pekerja Kurdistan, atau PKK—ditemukan tewas tertembak di sebuah wilayah pusat Kurdi di Paris.
Seorang warga negara Turki didakwa atas pembunuhan tersebut, meskipun ada kecurigaan juga terhadap dinas intelijen Turki.
Tentara Turki telah berperang melawan militan Kurdi yang berafiliasi dengan PKK yang dilarang, di tenggara Turki serta di Irak utara.
Militer Turki juga baru-baru ini melancarkan serangkaian serangan dari udara dan dengan artileri terhadap sasaran militan Kurdi Suriah di wilayah Suriah Utara.
PKK dianggap sebagai organisasi teroris di Turki, Eropa dan Amerika Serikat, dan telah memimpin pemberontakan bersenjata melawan negara Turki sejak 1984.
Prancis dilanda serangkaian serangan mematikan oleh ekstremis Islam pada 2015-2016 dan tetap waspada terhadap kekerasan terkait terorisme.
Baca Juga: Tersangka Penembakan di Bar Gay Hadapi Tuduhan Kejahatan Rasial dan Pembunuhan
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press