> >

Kissinger: Sudah Waktunya Perdamaian Berdasarkan Perundingan Damai atas Perang Rusia - Ukraina

Krisis rusia ukraina | 19 Desember 2022, 02:05 WIB
Mantan Menlu AS, Henry Kissinger. Waktunya semakin dekat bagi perdamaian di Ukraina berdasarkan negosiasi untuk mengurangi risiko perang dunia yang menghancurkan, kata diplomat veteran AS Henry Kissinger. Walau begitu Kissinger mengatakan, impian untuk memecah Rusia akan memicu kekacauan nuklir. (Sumber: Jason Lee/Pool Photo via AP)

William Burns, direktur Badan Intelijen Pusat AS, mengatakan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Sabtu bahwa sementara sebagian besar konflik berakhir dengan negosiasi, penilaian CIA adalah, Rusia belum serius tentang negosiasi nyata untuk mengakhiri perang.

Kissinger, sekarang 99 tahun, menyarankan jika terbukti tidak mungkin untuk kembali ke status quo yang ditetapkan pada tahun 2014, maka referendum yang diawasi secara internasional di wilayah yang diklaim oleh Rusia bisa menjadi pilihan.

Putin menyebut apa yang dia sebut "operasi militer khusus" Rusia sebagai momen yang menentukan ketika Rusia akhirnya melawan blok Barat, yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan berusaha memanfaatkan kejatuhan Uni Soviet tahun 1991 untuk menghancurkan Rusia.

Ukraina dan Barat mengatakan Putin tidak punya pembenaran atas apa yang mereka sebut sebagai perang pendudukan ala kekaisaran.

Dr Kissinger memperingatkan keinginan untuk membuat Rusia “impotensi”, atau bahkan menginginkan pembubaran Rusia, dapat menimbulkan kekacauan. Baik Ukraina maupun negara Barat mana pun tidak menganjurkan jalan mana pun.

“Pembubaran Rusia atau penghancuran kemampuannya untuk kebijakan strategis dapat mengubah wilayahnya yang mencakup 11 zona waktu menjadi kekosongan yang diperebutkan,” kata Dr Kissinger.

“Masyarakat yang bersaing mungkin memutuskan untuk menyelesaikan perselisihan mereka dengan kekerasan. Negara lain mungkin berusaha memperluas klaim mereka dengan paksa. Semua bahaya ini akan diperparah dengan kehadiran ribuan senjata nuklir yang menjadikan Rusia salah satu dari dua kekuatan nuklir terbesar di dunia.”

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Straits Times


TERBARU