> >

Afrika Barat Terancam Kelaparan dan Kehancuran Ekonomi akibat Pandemi serta Konflik

Kompas dunia | 17 Desember 2022, 13:16 WIB
Nalangu Lekoomet menangis sambil memangku putranya yang mengalami malanutrisi, Peisaal Loitibik, di Desa Gerbang Barat, Samburu, Kenya, 13 Oktober 2022. Dia mengatakan anak berusia 2 tahun itu sempat pingsan karena kelaparan. (Sumber: AP Photo/Brian Inganga)

"Kami hanya dapat makanan saat konvoi (bantuan) datang. Sayangnya, mereka tidak datang secara teratur," kata seorang warga Djibo, Sidi Dicko, via telepon.

"Kami berdoa kepada Tuhan agar membantu kami keluar dari situasi ini," lanjutnya.

Dicko menambahkan, bantuan makanan kerap datang bersama konvoi militer. Konvoi ini pun sering diserang di jalanan.

Upaya PBB untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke daerah-daerah konflik pun terhalang pendanaan.

Kata Benedetta Di Cintio, pejabat Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (UN OCHA) wilayah Afrika Barat, warga yang perlu dibantu meningkat, tetapi pendanaan tidak.

"Tahun ini, kita mengurus 63 (juta) orang yang perlu bantuan. Tahun depan kami memproyeksikan ada 69 juta orang dan jumlahnya terus naik, tetapi tingkat pendanaan kurang lebih bisa dikatakan sama saja dari segi persentase," kata Di Cintio.

Baca Juga: Cara Kim Jong-Un Tangkal Ancaman Kelaparan di Korea Utara, Bangun Pabrik Es Krim

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU