Afrika Barat Terancam Kelaparan dan Kehancuran Ekonomi akibat Pandemi serta Konflik
Kompas dunia | 17 Desember 2022, 13:16 WIB"Kami hanya dapat makanan saat konvoi (bantuan) datang. Sayangnya, mereka tidak datang secara teratur," kata seorang warga Djibo, Sidi Dicko, via telepon.
"Kami berdoa kepada Tuhan agar membantu kami keluar dari situasi ini," lanjutnya.
Dicko menambahkan, bantuan makanan kerap datang bersama konvoi militer. Konvoi ini pun sering diserang di jalanan.
Upaya PBB untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke daerah-daerah konflik pun terhalang pendanaan.
Kata Benedetta Di Cintio, pejabat Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (UN OCHA) wilayah Afrika Barat, warga yang perlu dibantu meningkat, tetapi pendanaan tidak.
"Tahun ini, kita mengurus 63 (juta) orang yang perlu bantuan. Tahun depan kami memproyeksikan ada 69 juta orang dan jumlahnya terus naik, tetapi tingkat pendanaan kurang lebih bisa dikatakan sama saja dari segi persentase," kata Di Cintio.
Baca Juga: Cara Kim Jong-Un Tangkal Ancaman Kelaparan di Korea Utara, Bangun Pabrik Es Krim
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Associated Press