> >

Asia Timur Makin "Panas", Jepang Siapkan Strategi Pertahanan Terbesar Sejak Perang Dunia II

Kompas dunia | 17 Desember 2022, 11:31 WIB
PM Jepang, Fumio Kishida. Jepang mengeluarkan strategi pertahanan terbesar sejak Perang Dunia II. (Sumber: Du Xiaoyi/Pool Photo via AP)

TOKYO, KOMPAS.TV - Jepang telah meluncurkan strategi pertahanan terbesar sejak Perang Dunia II pada Jumat (16/12/2022).

Rencana itu menggandakan dana pertahanannya, dan membelok dari konstitusi perdamaiannya, demi menghadpi meningkatnya ancaman dari rival di kawasan.

Pada pernyataannya di Tokyo, Perdana Menteri Fumio Kishida, mengungkapkan pemerintah telah menyetujui tiga dokumen keamanan.

Yaitu, Strategi Keamanan Nasional (NSS), Strategi Pertahanan Nasional dan Rencana Pembangunan Pasukan Pertahanan.

Baca Juga: Kerusuhan Berdarah di Peru Tewaskan Lebih dari 20 Orang, 2 Menteri Mengundurkan Diri

Tiga dikumen tersebut akan meningkatkan kemampuan pertahanan Jepang di tengah lingkungan keamanan yang meningkat secara tak stabil.

Dikutip dari CNN, Sabtu (17/12), Kishida menegaskan langkah ini termasuk memungkinkan Jepang memiliki kemampuan serangan balik.

 

Selain itu, juga kemampuan menyerang negara lain untuk keadaan darurat dan di bawah keadaan tertentu.

Dengan inisiatif pertahanan yang baru, Jepang membengkokkan interpretasi konstitusi pasca-Perang Dunia II, yang membatasi Pasukan Bela Diri dari yang tersirat di namanya, dengan hanya mempertahankan tanah air Jepang.

Tokyo sendiri menghadapi situasi keamanan yang paling tak bersahabar dalam beberapa dekade.

Baca Juga: Saat Akuarium Raksasa Berisi Jutaan Liter Air dan 1.500 Ikan Meledak, Banjiri Hotel dan Jalanan

Seperti dilaporkan NHK, Jepang menggambarkan salah satu rivalnya, China, sebagai tantangan strategis terbesar.

China telah mengembangkan angkatan laut dan udaranya di area di dekat Pau Senkaku, yang diklaim Jepang dan China.

Kapal-kapal China sering menyerang di dekat pulau-pulau itu, yang disebut Diaoyus, sementara Jepang mengacak-acak dengan pesawat tempur, hampir setiap hari sebagai tanggapan atas pesawat China yang mendekati wilayah udaranya.

Selain itu, rudal Korea Utara yang kerap melewati Jepang, juga menjadi ancaman dari negara sekutu Amerika Serikat (AS) tersebut.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : CNN


TERBARU