> >

Ukraina Hancurkan Markas Tentara Bayaran Rusia Wagner, Moskow Disebut Alami Kerugian Signifikan

Krisis rusia ukraina | 12 Desember 2022, 10:20 WIB
Hotel yang disebut markas tentara bayaran Wagner, yang telah dihancurkan pasukan Ukraina. (Sumber: Sergiy Haidai Via BBC)

LUHANSK, KOMPAS.TV - Pasukan Ukraina dilaporkan telah menghancurkan markas dari tentara bayaran Rusia, Wagner.

Hal tersebut diungkapkan oleh Gubernur Luhansk, Serhiy Haidai.

Haidai mengungkapkan hotel yang merupakan tempat kelompok itu bertemu di Kadiivka, Luhansk telah diserang.

Ia pun menegaskan Rusia mengalami kekalahan yang cukup besar atas serangan di hotel tersebut.

Baca Juga: Peraih Nobel Perdamaian Rusia Serang Putin, Menyebutnya Gila dan Penjahat Perang

Dikutip dari BBC, Haidai mengatakan serangan di Kadiicka membuat Rusia mengalami kehilangan yang signifikan.

Ia memperkirakan setidaknya 50 persen dari pasukan Wagner yang selamat akan mati karena kurangnya perawatan medis.

Namun, pernyataan Haidai belum bisa dikonfirmasikan secara independen.

 

Wagner merupakan tentara bayaran yang disponsori oleh Rusia dan beraksi untuk kepentingan Kremlin.

Perusahaan militer swasta itu dibangun oleh Yevgeny Prigozhin, merupakan rekan dekat Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Wagner kerap dituduh melakukan kejahatan perang dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

Laporan serangan tersebut, muncul setelah akhir pekan yang penuh kerusuhan di Ukraina selatan.

Baca Juga: Merasa Terkepung Musuh, Sekutu Putin Klaim Rusia Kembangkan Senjata Penghancur Terkuat

Pada Sabtu (10/12/2022), tentara Ukraina mengungkapkan telah menembak jatuh 10 drone, dengan lima drone lainnya menyerang fasilitas energi di kota pelabuhan Odesa.

Hal itu membuat sekitar 1,5 juta orang di wilayah tersebut menjadi tanpa listrik.

“Situasi di wilayah Odesa sangat sulit,” kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy dalam pidato malamnya.

“Sayangnya serangannya kritis, jadi butuh lebih dari sekadar waktu untuk memulihkan listrik. Bukan berjam-jam, tetapi beberapa hari,” ujarnya.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : BBC


TERBARU