> >

UE dan G7 Tetapkan Pembatasan Harga Minyak Rusia, India Tak Mau Ikutan: Harga Murah Untungkan Kami

Krisis rusia ukraina | 5 Desember 2022, 19:59 WIB
Ilustrasi. Perdana Menteri India Narendra Modi bersalaman dengan Jokowi. (Sumber: AP Photo)

NEW DELHI, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar menyatakan bahwa pihaknya akan terus membeli minyak Rusia kendati ekspor energi Moskow sedang dihajar oleh paket-paket sanksi Barat. Terkini, Uni Eropa dan kelompok G7 menetapkan pembatasan harga (price cap) terhadap minyak Rusia.

Langkah itu diambil Barat untuk memangkas pendapatan energi Rusia yang juga digunakan untuk mendanai invasi ke Ukraina. Kebijakan pembatasan harga ditempuh sekaligus untuk menghindari meroketnya harga minyak jika minyak Rusia tiba-tiba ditarik dari pasar global.

Baca Juga: Rusia Terbuka Diskusi dengan Barat, tapi Ogah Tarik Pasukan dari Ukraina sebagai Syarat Negosiasi

Akan tetapi, India enggan mengikuti langkah Barat tersebut dan akan memprioritaskan kebutuhan energi sendiri, termasuk meneruskan pembelian minyak dari Rusia.

Hal ini disampaikan Jaishankar ketika bertemu dengan Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock di New Delhi, Senin (5/12/2022). Kedua menlu ini membahas hubungan bilateral India-Jerman dan perang Rusia-Ukraina.

Jaishankar menyebut tidak tepat bagi negara-negara Eropa untuk memprioritaskan kebutuhan energi sendiri tetapi "meminta India melakukan hal lain."

"Eropa akan membuat pilihan yang diputuskan mereka sendiri. Itu hak mereka," kata Jaishankar dikutip Associated Press.

Jaishankar sendiri tidak menyinggung secara langsung kebijakan pembatasan harga, tetapi menyebut Uni Eropa selama ini mengimpor lebih banyak bahan bakar fosil dari Rusia dibanding India.

Selama ini, New Delhi selalu membela diri terkait kebijakan impor minyak dari Rusia, menggarisbawahi harga lebih rendah yang diberikan.

Sejak Rusia menginvasi Ukraina, India meningkatkan pembelian minyak dari Moskow yang harganya didiskon. Impor minyak Rusia ke India mencapai rekor tertinggi pada bulan Oktober lalu.

Baca Juga: PM India Pimpin G20, Serukan Persatuan G20 untuk Perjuangkan Perubahan Iklim, Terorisme dan Pandemi

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Purwanto

Sumber : Associated Press


TERBARU