Utusan Khusus LGBTQI+ Amerika Serikat Berencana ke Indonesia, Penolakan Makin Keras
Kompas dunia | 1 Desember 2022, 23:05 WIBSelama kunjungannya, Utusan Khusus Stern akan bertemu dengan pejabat pemerintah dan perwakilan dari masyarakat sipil untuk membahas hak asasi manusia, termasuk memajukan hak asasi manusia LGBTQI+.
Utusan Khusus untuk HAM LGBTQI+ adalah posisi di Departemen Luar Negeri Amerika Serikat di dalam Biro Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Perburuhan.
Baca Juga: DPR Rusia Setujui RUU Anti LGBT, Pelanggar Tak Dipenjara tapi Bisa Didenda hingga Rp500 juta
LGBTQI+ adalah lesbian, gay, biseksual, transgender, queer, intersex dan tanda +, yang mewakili orang yang tidak mengidentifikasi gender atau orientasi seksual.
Kantor tersebut mengawasi upaya pemerintah AS untuk mendukung hak asasi manusia kaum LGBTQI+ di seluruh dunia.
Kantor tersebut dibuat selama masa jabatan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry.
Utusan Khusus pertama adalah Randy W Berry, yang dilantik pada 13 April 2015 dan menjabat hingga November 2017. Jabatan tersebut kosong sejak saat itu.
Departemen Luar Negeri meluncurkan kembali situs webnya pada Juni 2019. Hingga Juli 2019, situs baru tersebut tidak memuat informasi tentang posisi ini.
Pada Juni 2021, Presiden Joe Biden mengumumkan bahwa dia akan menunjuk Jessica Stern untuk posisi tersebut.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Deutsche Welle/MUI