Demi Redakan Amarah Publik, China Longgarkan Pembatasan Ketat Covid-19 di Berbagai Kota
Kompas dunia | 2 Desember 2022, 02:05 WIBBEIJING, KOMPAS.TV — Lebih banyak kota di China melonggarkan pembatasan anti-virus Covid-19 dan polisi berpatroli di jalanan kota, Kamis (1/12/2022).
Langkah itu ditempuh pemerintah China dalam upaya meredakan kemarahan publik dan mencegah lebih banyak protes atas sejumlah tindakan keras dan ketat pemerintah meredam penyebaran Covid-19 di negara itu.
Menyusul demonstrasi sejumlah orang yang menuntut Presiden China Xi Jinping pada akhir pekan lalu, jalan-jalan di kota-kota besar menjadi sunyi menghadapi tindakan keras yang sebagian besar tidak terlihat.
Guangzhou di selatan, Shijiazhuang di utara, Chengdu di barat daya, dan kota-kota besar China lainnya mengumumkan bahwa mereka melonggarkan persyaratan pengujian dan kontrol pergerakan.
Di beberapa daerah, pasar dan layanan bus dibuka kembali.
Sebuah surat kabar melaporkan, ibu kota Beijing telah mulai mengizinkan beberapa orang dengan virus untuk mengisolasi diri di rumah, menghindari pusat karantina yang ramai yang telah menimbulkan keluhan.
Pemerintah tidak segera menanggapi permintaan konfirmasi.
Tetapi, banyak aturan yang membawa orang ke jalan-jalan di Shanghai, Beijing, dan setidaknya enam kota lainnya tetap berlaku.
Baca Juga: AS Komentari Cara China Tangani Protes Lockdown Covid-19: Rakyat Jangan Disakiti atau Diintimidasi
Pengumuman pelonggaran pembatasan tidak menyebutkan protes akhir pekan lalu tentang biaya manusia dari tindakan anti-virus yang mengurung jutaan orang di rumah mereka. Tetapi waktu dan publisitas menunjukkan bahwa pemerintah Xi berusaha meredakan kemarahan publik.
Sementara para ahli mengatakan kebijakan Beijing tidak berkelanjutan, mereka memperingatkan itu tidak dapat mengendurkan kontrol yang membuat sebagian besar pelancong keluar dari China sampai puluhan juta orang tua divaksinasi.
Para ahli menyebutkan, itu berarti kebijakan nol Covid mungkin tetap berlaku selama satu tahun lagi.
Dengan kehadiran polisi yang banyak, tidak ada indikasi protes pada hari Kamis.
Pada Kamis (1/12/2022), pemerintah melaporkan 36.061 kasus baru virus corona dalam 24 jam terakhir, termasuk 31.911 tanpa gejala.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Associated Press