Pemberontak Kurdi di Suriah Bersiap Halau Invasi Turki: Akan Ada Pertempuran Besar
Kompas dunia | 23 November 2022, 17:37 WIBQAMISHLI, KOMPAS.TV - Komandan pemberontak Kurdi di Suriah, Syrian Democratic Forces (SDF), Mazloum Abdi menegaskan bahwa pihaknya siap menghalau invasi darat yang diduga hendak diluncurkan Turki. Otoritas Turki telah mengirim sejumlah serangan udara ke posisi SDF beberapa hari belakangan.
Mazloum menyatakan, sejak SDF diserang pasukan darat Turki pada 2019 silam, pihaknya telah bersiap menghadapi serangan lain di timur laut Suriah.
"Kami yakin bahwa kami telah mencapai level ketika kami bisa menggagalkan setiap serangan baru. Setidaknya, Turki tidak akan bisa menduduki satu daerah dan nantinya akan ada pertempuran besar," kata Mazloum dikutip Associated Press, Rabu (23/11/2022).
"Apabila Turki menyerang wilayah mana pun, perang akan melebar ke semua wilayah. Dan semua orang akan terluka olehnya," sambungnya.
Baca Juga: Update Bom Istanbul: Tangkap 22 Tersangka, Pemerintah Turki Tuduh Pelakunya Pemberontak Kurdi
Serangan udara Turki beberapa hari belakangan diluncurkan untuk membalas pengeboman di jantung kota Istanbul pada 13 November silam. Ankara menuduh SDF merupakan dalang serangan ini, tetapi organisasi itu membantahnya.
Otoritas Turki pun melaporkan SDF menembakkan roket ke wilayah Turki sebagai balasan serangan udara, menewaskan dua orang dan melukai 10 lainnya. Namun, SDF membantah tuduhan bahwa roketnya memasuki wilayah Turki.
Pada Selasa (22/11), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengancam pemberontak Kurdi bahwa pihaknya akan meningkatkan operasi militer dari semula serangan udara menjadi serangan darat.
"Kami telah berada di atas kelompok teroris itu beberapa hari belakangan dengan pesawat, artileri, dan drone kami. Sesegera mungkin, kami akan mengusir mereka semua dengan tank-tank dan tentara kami," kata Erdogan.
Ancaman eskalasi di utara Suriah ini pun mengkhawatirkan sekutu-sekutu Turki dan SDF. Mazloum mendesak Rusia, pemerintah Suriah, serta pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) yang memerangi ISIS agar bersikap lebih tegas terhadap Turki.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Purwanto
Sumber : Associated Press