Pengakuan Istri Tentara Sukarelawan Rusia: Ia Tak Tahu yang Dilakukannya di Ukraina
Krisis rusia ukraina | 21 November 2022, 14:36 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Pengakuan mengejutkan diungkapkan seorang istri dari tentara sukarelawan Rusia tentang kondisi suaminya di Ukraina.
Sang istri mengungkapkan bahwa suaminya tak mengetahui apa yang harus dilakukannya saat tiba di Ukraina.
Presiden Rusia, Vladimir Putin pada akhir September lalu melakukan mobilisasi parsial untuk mengirimkan tambahan pasukan ke Ukraina.
Sekitar 300.000 tentara sukarelawan Rusia disiapkan oleh Putin untuk bertempur di Ukraina.
Baca Juga: Ukraina Kian Percaya Diri, Bakal Mencapai Krimea sebelum Natal dan Akhiri Perang di Musim Semi
Sejak mobilisasi tersebut, sejumlah laporan mengenai kesulitan yang didapat dari tentara sukarelawan itu pun bermunculan.
Hal tersebut termasuk kondisi kamp yang menyedihkan dan tuduhan tak diberlakukannya latihan yang cukup.
Pada Minggu (20/11/2022), Newsweek mengungkapkan Washington Post melaporkan kekhawatiran para istri dari tentara sukarelawan Rusia tersebut.
Laporan tersebut didapat dari sejumlah perempuan, termasuk perempuan dari St. Petersburg yang hanya mau dikenali sebagai Yana.
Yana menggambarkan dirinya sebagai pro-perang sebelum suaminya diharuskan melakukan wajib militer.
Yana mengatakan ia mendengar bahwa para pria harus membeli sendiri baju hangat mereka.
Mereka dikirim ke garis depan Ukraina tanpa level latihan yang cukup, serta ditinggalkan tanpa perintah yang jelas.
“Mereka tak mendapatkan perintah dan juga tugas,” katanya dikutip dari Newsweek.
“Saya berbicara dengan suami kemarin, dan ia mengatakan mereka tak mengetahui apa yang harus dilakukan. Mereka hanya ditinggalkan begitu aja, dan kehilangan semua kepercayaan dan keyakinan terhadap otoritas,” tambahnya.
Sedangkan istri lainnya, Irina Sokolova, 37 tahun mengatakan bahwa laporan yang diperlihatkan kepada warga Rusia mengenai usaha perang di TV tak akurat, dan tak menggambarkan masalah yang ia dengar dari suaminya.
Ia menggambarkan panggilan telepon dari suaminya, dengan mengatakan bahwa para pundit di media pemerintah telah berbohong di TV mengenai invasi ke Ukraina.
Sebelum melakukan wajib militer, suaminya berasumsi segala sesuatunya jauh lebih baik dari yang sebenarnya.
Baca Juga: Viral Video Pasukan Ukraina Diduga Eksekusi Massal Tawanan Rusia, Kiev Janji Investigasi
“Tentu saja ia tak tahu betapa buruknya di sana,” kata Sokolova.
“Kami menonton saluran TV federal, dan mereka mengatakan semuanya sempurna,” lanjutnya.
Lebih lanjut Sokolova mengatakan bahwa suaminya tak menerima latihan militer sebelum dikirimkan ke Ukraina.
Berdasarkan pengakuannya, sang suami didaftarkan pada 22 September, dan pada 26 September, ia sudah berada di garis depan.
Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto
Sumber : Newsweek